Connect with us

Ekbis

OJK: Agustus, Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaga

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Saat rapat Dewan Komisioner Bulanan pada 27 Agustus, OJK menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) tetap terjaga di tengah dinamika global dan domestik.

Dalam laporannya, IMF merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 20 bps menjadi 3,0 persen pada 2025 dan 10 bps menjadi 3,1 persen pada 2026.

Revisi ini di dorong oleh front-loading menjelang kenaikan tarif, serta tarif efektif AS yang lebih rendah dari rencana awal.

Perbaikan kondisi likuiditas global serta kebijakan fiskal yang akomodatif.

WTO memperkirakan perdagangan global 2025 tumbuh 0,9 persen lebih tinggi dari perkiraan -0,2 persen karena peningkatan frontloading impor AS.

Advertisement

Di AS, perekonomian masih stabil meski dampak tarif mulai terlihat pada inflasi dan pelemahan pasar tenaga kerja.

Selain itu, tensi perang dagang mereda seiring keputusan AS untuk menurunkan tarif lebih rendah di banding tarif awal.

Meskipun kebijakan tarif masih cukup restriktif terutama terhadap negara-negara BRICS.

Perkembangan di negara utama lain menunjukkan kondisi yang beragam.

Di Tiongkok, pemulihan ekonomi masih tertahan dengan menurunnya sentimen konsumen dan dunia usaha.

Advertisement

Sementara di Eropa, pertumbuhan masih di topang permintaan domestik meski zona manufaktur menunjukkan pelemahan.

Hal ini tercermin dari angka Purchasing Managers’ Indeks (PMI) yang tetap di zona kontraksi dan penurunan industrial production.

Perkembangan itu meningkatkan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter global yang mendukung penguatan pasar keuangan global.

Di dalam negeri, perekonomian domestik mencatatkan tingkat pertumbuhan yang solid.

Sementara itu, intermediasi di sektor jasa keuangan menunjukkan pertumbuhan yang positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi domestik.

Advertisement

Di pasar modal, IHSG mencetak rekor tertinggi di Agustus 2025 meskipun dinamika dalam negeri dalam sepekan terakhir berdampak terbatas pada volatilitas pasar saham.

Berdasarkan asesmen kondisi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) tingkat likuiditas masih dalam level yang memadai dan di dukung oleh solvabilitas yang cukup baik.

Kinerja pasar modal Agustus 2025 secara umum mencatatkan kinerja positif di topang oleh fundamental ekonomi yang solid.

Pasar saham domestik pada Agustus 2025 di tutup di level 7.830,49 atau menguat 4,63 persen mtd (menguat 10,60 persen ytd).

Dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp14.182 triliun.

Advertisement

Pada 28 Agustus 2025, IHSG sempat menyentuh titik tertinggi pada level 8.022,76 dan mencatatkan All Time High nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp14.377 triliun.

Kinerja indeks sektoral secara mtd di Agustus 2025 mayoritas mengalami peningkatan kinerja dengan penguatan terbesar pada sektor Industrial.

Di sisi likuiditas transaksi, rerata nilai transaksi harian pasar saham per Agustus 2025 secara ytd tercatat Rp14,32 triliun.

Meningkat di bandingkan rerata ytd posisi akhir Juli 2025 sebesar Rp13,42 triliun dan lebih baik dari rerata nilai transaksi tahun 2024 yaitu Rp12,85 triliun.

Animo investor asing pada pasar saham juga menunjukkan perbaikan setelah dua bulan sebelumnya mencatatkan net sell.

Advertisement

Tercatat inflow bulan Agustus sebesar Rp10,96 triliun (secara ytd net sell sebesar Rp50,95 triliun).

Hal ini menunjukkan kepercayaan global pada prospek ekonomi Indonesia yang tetap solid.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,62 persen mtd atau 8,40 persen ytd ke level 425,63.

Dengan yield SBN rata-rata turun 16,95 bps mtd (ytd turun 58,05 bps).

Per 29 Agustus 2025 investor non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp18,14 triliun secara mtd (ytd: net buy Rp77,21 triliun).

Advertisement

Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp0,07 triliun secara mtd (net sell Rp1,15 triliun ytd).

Di industri pengelolaan investasi, per 29 Agustus nilai Asset Under Management (AUM) tercatat Rp885,95 triliun (naik 3,42 persen mtd atau naik 5,80 persen ytd).

Dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana tercatat sebesar Rp550,43 triliun atau naik 4,54 persen mtd (ytd: naik 10,25 persen).

Tercatat net subscription sebesar Rp12,14 triliun secara mtd (ytd: net subscription Rp24,54 triliun).

Sampai dengan akhir Agustus 2025, tercatat jumlah investor di Pasar Modal sebesar 18,02 juta, naik sebesar 3,15 juta atau 21,18 persen secara ytd. ***

Advertisement
Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend