Connect with us

Ekbis

Harga Emas Masih Stabil Setelah Cetak Rekor, Tren Kenaikan Berlanjut

Published

on

Emas stabil di $3.863 setelah cetak rekor $3.895, tren bullish berlanjut didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.

Harga emas (XAU/USD) tetap stabil setelah sempat menembus rekor baru di level $3.895 pada perdagangan Rabu (1/10). Meski mengalami sedikit koreksi, logam mulia ini masih mencatatkan kenaikan lebih dari 0,30% dan pada Kamis (2/10) bergerak di sekitar $3.863 per troy ounce. Menurut analisis Andy Nugraha dari Dupoin Futures Indonesia, tren bullish emas masih terjaga, dipicu oleh pelemahan data tenaga kerja AS dan meningkatnya keyakinan pasar bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga.

Data perekrutan sektor swasta AS berdasarkan laporan ADP bulan September turun tajam, jauh di bawah perkiraan. Kondisi ini memperlihatkan tanda perlambatan ekonomi sekaligus memperbesar kemungkinan The Fed memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan 29 Oktober mendatang. Alat CME FedWatch bahkan memperkirakan 98% peluang pemangkasan 25 basis poin, sementara hanya 4% yang menilai suku bunga akan tetap. Ekspektasi pelonggaran moneter inilah yang menjadi pendorong utama pergerakan emas.

Dari sisi teknikal, emas juga menunjukkan sinyal penguatan. Andy Nugraha menyebutkan bahwa kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average masih mengonfirmasi tren bullish pada XAUUSD. “Jika dorongan beli terus berlanjut, emas berpotensi menembus level psikologis $3.900. Namun, jika gagal, support terdekat berada di kisaran $3.837,” ungkapnya dalam analisis harian.

Sentimen positif tetap terjaga meski pemerintah AS resmi mengalami penutupan (government shutdown) akibat kebuntuan anggaran di Kongres. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran tertundanya rilis data ekonomi penting seperti Nonfarm Payrolls (NFP) yang dijadwalkan Jumat. Dengan keterlambatan tersebut, arah kebijakan moneter The Fed menjadi fokus utama investor dalam menentukan arah emas.

Advertisement

Sementara itu, data Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas manufaktur AS pada September membaik tipis namun masih berada di area kontraksi. Hal ini semakin menegaskan adanya perlambatan ekonomi. Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) melemah tipis lebih dari 0,11%, membuat emas relatif lebih menarik bagi investor global dan meningkatkan perannya sebagai aset safe haven.

Faktor geopolitik juga ikut memperkuat harga emas. Ketidakpastian politik di AS, ketegangan global, serta ekspektasi pelonggaran moneter menciptakan kondisi yang kondusif bagi kelanjutan reli emas.

“Dengan berbagai faktor tersebut, prospek harga emas hari ini masih positif. Selama harga bertahan di atas $3.837, peluang untuk menembus $3.900 tetap terbuka. Para pelaku pasar kini menanti kejelasan arah kebijakan The Fed serta perkembangan politik di Washington sebagai penentu selanjutnya,” tutup Andy Nugraha.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend