Connect with us

Teknologi

BRIN: Dentuman Keras di Cirebon Timur Berasal dari Meteor

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Warga Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon di kejutkan dengan dentuman keras yang memicu munculnya cahaya terang pada pukul 18.10 WIB, Minggu (05/10).

Cahaya itu di duga berasal dari benda langit mirip meteor yang jatuh.

Dalam video yang beredar di medsos, cahaya tampak di ikuti dengan api berkobar cukup tinggi di seberang jalan tol.

Lalu lintas di sekitar lokasi masih ramai saat peristiwa itu terjadi.

“Diduga meteor mendarat di dekat area tol ciperna, Minggu malam. Sebelumnya ramai sebuah cahaya terlihat dari kawasan Cirebon Jawa Barat,” tulis akun IG @topjabar.co.

Advertisement

Sejumlah warga di Kecamatan Lemahabang, Cirebon mengaku sempat menyaksikan cahaya terang menyerupai bola api yang melesat cepat sebelum akhirnya lenyap.

“Awalnya saya kira ban truk pecah di jalan tol, ternyata katanya ada bola api jatuh di Lemahabang,” ujar Wamad (32), warga Kecamatan Mundu.

Laporan serupa juga datang dari warga Gebang, Palimanan hingga Weru yang mengaku mendengar suara ledakan yang di susul getaran ringan.

Beberapa bahkan sempat keluar rumah karena khawatir terjadi gempa.

Korlap BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BMKG guna menelusuri sumber dentuman.

Advertisement

Hasil awal menunjukkan  memang terdapat getaran yang terekam seismograf tetapi tidak menunjukkan pola pergerakan lempeng bumi.

“Menurut keterangan saksi-saksi, mereka melihat ada seperti meteor atau benda yang terbakar di udara,” ujarnya.

Hingga Minggu malam, BPBD bersama aparat kepolisian menyisir wilayah Cirebon Timur guna memastikan adanya dampak fisik dari peristiwa tersebut.

Namun hingga kini, belum di temukan tanda-tanda adanya benda yang jatuh ke permukaan tanah.

Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin menyimpulkan adanya meteor yang cukup besar.

Advertisement

“Melintas memasuki wilayah Kuningan-Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35-18.39 WIB,” katanya via akun IG, Senin (06/10).

Analisisnya di dasari pemantauan berbagai tangkapan gambar dan sejumlah data.

“Terdeteksi adanya getaran oleh BMKG Cirebon [ACJM] pada pukul 18:39:12 WIB pada azimut 221,” terang Thomas.

“Ada yang menyaksikan bola api yang meluncur dan ada rekaman CCTV pukul 18.35 WIB,” lanjutnya.

Thomas memperkirakan bola api memasuki atmosfer lebih rendah sehingga menimbulkan suara dentuman keras.

Advertisement

“Terdeteksi oleh BMKG Cirebon pukul 18.39.12 WIB. Meteor jatuh di laut Jawa,” ujarnya. ***

Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend