Connect with us

Umum

Cuaca tak Menentu, Nelayan Bandengan Cirebon Pilih Berhenti Melaut

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID: Sejumlah nelayan Cirebon khususnya di Desa Bandengan memutuskan untuk berhenti melaut menyusul kondisi cuaca yang memasuki musim hujan.

Salah seorang Nelayan Desa Bandengan Kabupaten Cirebon Kasirun mengatakanya sudah menghentikan aktivitas melaut sejak 29 September 2025 lalu. Biasanya, ia bersama 12 anak buah kapal (ABK) pergi melaut pukul 18.00 WIB dan pulang pukul 02.00 WIB dini hari.

Namun kini, kapal mereka belum beroperasi karena kondisi laut yang kurang bersahabat hingga berpengaruh kepada hasil tangkapan ikan yang menurun.

“Tantangannya tergantung jumlah ikan di laut. Kalau banyak ikan, ya tetap berangkat walau cuacanya jelek. Tapi kalau sepi, ngapain berangkat, bisa rugi,” ujarnya saat ditemui di pesisir Bandengan, Senin (27/10/2025).

Dalam kondisi normal, tangkapan mereka biasanya berupa ikan tanjan kecil, ikan pirik, dan ikan kembung. Sekali berangkat, mereka memerlukan modal sekitar Rp400 ribu.

Advertisement

Jika hasil laut sedang bagus, bisa membawa pulang hingga Rp2 juta. Namun jika sepi, hasil tangkapan hanya sekitar Rp150 ribu, dan itu pun harus dibagi untuk membayar ABK.

Pekerjaan sebagai nelayan sudah dijalani Kasirun secara turun-temurun dari ayahnya. Ia menyebut situasi saat ini cukup sulit dibandingkan sebelumnya.

“Kalau dulu ikan banyak, sekarang makin jarang. Cuacanya juga sering berubah,” tuturnya.

Berbeda dengan nelayan rajungan, yang tetap melaut setiap hari mulai pukul 03.00 hingga 09.00 pagi, karena hasil tangkapan rajungan masih stabil.

“Rajungan ada terus, paling dapat dua kilo, tapi tetap ada penghasilan,” tambahnya.

Advertisement

Penulis: Rafif Apriandi Al Khalief (Magang IPB)

Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend