Connect with us

Pariwisata

Napak Tilas Budaya Berdirinya Keraton Kasepuhan Cirebon

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Ada yang kenal dengan nama Keraton Ayu Pakungwati di Kota Cirebon? Ya, Keraton Ayu Pakungwati merupakan nama awal berdirinya Keraton Kasepuhan yang menjadi salah satu peninggalan bersejarah dari masa kejayaan Kerajaan Pajajaran.

Berdiri megah di jantung kota, Keraton Kasepuhan di dirikan pada tahun 1430 M (abad ke-14) oleh Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana.

Nama ‘Pakungwati’ sendiri berasal dari hadiah Pangeran Cakrabuana kepada putrinya, Nyimas Ayu Pakungwati.

Dalam bahasa Jawa, pakung berarti udang dan wati berarti perempuan.

Setelah menikah dengan sepupunya, Sunan Gunung Jati, anak dari Nyimas Kian Santang, pemerintahan Keraton Pakungwati kian berkembang.

Advertisement

Pemerintahannya berkembang hingga mencakup Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang kini juga menjadi cagar budaya penting.

Pada abad ke-16, terjadi perpecahan di internal pemerintahan Sultan Samsudin Marta Widjaya yang melahirkan Keraton Kanoman.

Sejak itu, nama Keraton Pakungwati berubah menjadi Keraton Kasepuhan yang berasal dari kata sepuh (tua), berlawanan dengan anom (muda).

Kini, Keraton Kasepuhan menjadi daya tarik wisata sejarah dan budaya bagi lokal maupun mancanegara.

Di dalam kompleks keraton, wisatawan dapat menjelajahi Museum Pusaka, Museum Cinema hingga area penjualan cinderamata khas Cirebon.

Advertisement

Cukup dengan tiket terusan mulai dari Rp20.000 hingga Rp30.000, Anda sudah bisa memasuki kawasan ini.

Wisatawan pun dapat memilih beberapa jenis tiket dengan harga terjangkau.

Sedangkan wisatawan mancanegara di kenai tarif mulai Rp20.000 untuk area utama.

Keraton ini menjadi ruang belajar budaya yang mengingatkan pengunjung akan warisan panjang Cirebon sebagai pusat pertemuan antara Jawa, Sunda, dan Islam. ***

Advertisement
Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend