Dua Warga Maleber Kuningan Jadi Korban TPPO di Kamboja

0
41

CIAYUMAJAKUNING.ID – Sejumlah warga Kabupaten Kuningan menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja, di antaranya DS (25) dan istrinya NAS (30), warga Desa Galaherang, Kecamatan Maleber.

Merespon hal tersebut, Pemkab Kuningan mengambil langkah cepat untuk mememulangkan mereka.

Proses di lakukan oleh Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar bersama Kapolres Kuningan.

Keduanya berkoordinasi dengan Andi Gani Nena Wea, Presiden Buruh KSPSI sekaligus Penasehat Kapolri.

Bupati mengatakan korban di duga bekerja sebagai admin judi online secara ilegal dan mengalami tindakan kekerasan fisik.

Hal itu terungkap usai DS menghubungi Bupati melalui sambungan video call.

Mirisnya, korban mendapat perlakuan tidak manusiawi.

“Hingga ada yang luka sampai di jahit dan waktu video call lututnya masih berdarah,” terangnya.

Bupati menambahkan Andi Gani Nena Wea saat ini telah menghubungi Presiden Buruh Kamboja Mr. Chin.

Ia meminta untuk berkoordinasi dengan aparat dan KBRI setempat.

“Upaya ini juga melibatkan pemantauan terhadap korban lain dari daerah berbeda,” ungkap Bupati saat jumpa pers, Minggu (07/12).

Mengantisipasi kasus serupa, ia mengimbau masyarakat supaya tak mudah tergiur tawaran pekerjaan luar negeri yang tidak jelas.

Bupati juga menginstruksikan para camat dan kepala desa meningkatkan sosialisasi pencegahan TPPO.

Serta memastikan warga berkonsultasi dengan Disnaker sebelum memutuskan bekerja ke luar negeri.

Sementara itu, Kapolres Kuningan AKBP M Ali Akbar menyampaikan pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban.

Polres akan memfasilitasi pelaporan ke Bareskrim Polri karena locusnya berada di luar wilayah hukum Polres Kuningan.

Kasus ini mencuat usai video berdurasi 2 menit 19 detik viral di medsos.

Dalam video itu memperlihatkan DS bersama istrinya dan beberapa rekannya memohon untuk di pulangkan.

Suasana ruangan gelap, ekspresi ketakutan serta seruan berulang: “Kami ingin pulang, Pak. Mohon bantuannya,” menarik perhatian.

Informasi sementara menunjukkan DS berangkat ke Kamboja setelah menerima tawaran sebagai admin judol.

Namun sesampainya di sana, DS mengalami eksploitasi, tekanan hingga mengalami pemukulan.

Ia mengalami luka di kepala dan kaki, sementara NAS turut mengalami tekanan psikologis. ***