Connect with us

Budaya

Pesona Wastra Indramayu 2025 Suguhkan Sentuhan Modern

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Pesona Wastra Indramayu 2025 di gelar dalam rangkaian Hari Jadi ke-498 Kabupaten Indramayu dan Festival Tjimanoek 2025 di halaman Gedung Landraad Alun-alun Indramayu, Selasa, (07/10).

Kegiatan ini menampilkan keindahan wastra atau kain tradisional khas Indramayu yang di hidupkan kembali dalam sentuhan modern.

Pengunjung di ajak menelusuri kisah di balik batik, koma, bordir dan sukara yang berpadu dengan kreativitas masa kini dalam sebuah peragaan busana spektakuler.

Rangkaian kegiatan pesona wastra yang di gelar Disdikbud Indramayu ini meliputi pameran, workshop membatik dan talkshow.

‎Pameran Wastra Asli Indramayu di ikuti sejumlah pelaku usaha dan perajin lokal.

Advertisement

Di antaranya perajin tenun Gedogan, Sekar Indah Bordir, Senang Hati Batik, Wangi Asri Batik, Batik Indra Mjoe, Batik Bintang Arut dan Paoman Art/Tekav.

Selain itu, peserta juga berkesempatan mengikuti praktik belajar membatik bersama para perajin.

‎Talkshow Wastra Indramayu menghadirkan sejumlah narasumber inspiratif yaitu Carwati Basuri (Owner Senang Hati Batik Indramayu) dan Nurmaya (Praktisi Tenun).

Serta Hamzah (Owner Sekar Indah Bordir) dan Darwinah (Kick Andy Heroes serta Founder Rumah Edukasi Kenanga).

‎Bupati Indramayu Lucky Hakim turut mengunjungi berbagai stan pameran wastra seperti Batik Paoman, Batik Complongan dan Batik Bordir.

Advertisement

Ia juga menyaksikan proses belajar membatik dan tenun songket oleh Sunari, salah satu pelestari tenun songket yang kini mulai langka.

‎Kabid Kebudayaan Disdikbud Indramayu Taufiq Nasution menuturkan kegiatan ini menjadi ajang menumbuhkan kecintaan budaya lokal di kalangan generasi muda.

‎”Batik merupakan warisan yang harus di jaga bersama agar tidak punah,” ujarnya.

‎Sementara itu, Helmi,perwakilan Nang Dermayu mengaku bangga karena berkesempatan mencoba langsung proses menenun serta membatik.

Menurutnya, acara ini membuka wawasan wastra Indramayu memiliki kekayaan dan keunikan yang belum banyak di ketahui orang.

Liha, ‎Nok Dermayu, menambahkan kegiatan ini menjadi sarana pengenalan, terutama tenun gedogan yang kini hanya di buat oleh satu pengrajin.

Advertisement

Ia berharap, generasi muda dapat ikut melestarikan dan meneruskan warisan berharga tersebut. ***

Continue Reading
Advertisement

Yang Lagi Trend