Lima Komisioner KI Kota Cirebon Periode 2025-2029 Dilantik

0
28

CIAYUMAJAKUNING.ID – Lima Komisioner Komisi Informasi (KI) Kota Cirebon periode 2025–2029 yakni Agung Sedijono, Ibnu Abdillah, Luthfiyah Handayani, Ekky Bahtiar dan Akhmad Junaeri resmi di lantik.

Pelantikan ini sekaligus menegaskan komitmen Kota Cirebon mempertahankan predikat Kota Informatif yang telah di raih tahun sebelumnya.

Keberhasilan para komisioner tersebut melalui proses seleksi yang panjang, transparan dan terukur.

Wali Kota Cirebon Effendi Edo mengatakan hal itu menjadi bukti keseriusan pihaknya menjaga kualitas lembaga.

“Saya menaruh harapan besar agar KI kian memperkuat pelaksanaan keterbukaan informasi publik,” ujarnya, Selasa (18/11).

Menurut Edo KI memegang peran sentral dalam menjamin hak fundamental masyarakat atas informasi.

Ia menyampaikan amanah UU No.14/2008 merupakan fondasi terciptanya pemerintahan yang transparan, bersih dan akuntabel.

Edo menekankan tantangan layanan publik saat ini semakin kompleks dan di harapkan mampu adaptif dan responsif.

Ia kemudian menyampaikan lima arahan penting yang harus menjadi perhatian para komisioner.

Pertama, memperkuat kelembagaan sebagai pengawal utama keterbukaan informasi di daerah.

Kedua, memastikan penyelesaian sengketa informasi berlangsung profesional, berimbang, dan mampu memberikan rasa keadilan.

Ketiga, para komisioner di minta meningkatkan edukasi publik secara berkelanjutan.

Keempat, KI di dorong mengoptimalkan teknologi informasi supaya layanan publik lebih mudah di akses, cepat dan relevan.

Kelima, menjaga integritas dan independensi dalam seluruh proses kerja KI.

“Saya ingin komisioner menjadikan etika dan independensi sebagai prinsip yang tidak bisa ditawar,” tegas Wali Kota Edo.

Sementara itu, Ketua KI Jabar Husni Farhani menyebut Kota Cirebon memiliki jejak konkret dalam sejarah pembentukan lembaga keterbukaan informasi.

Ia menjelaskan jika di Jabar, KI hanya terbentuk di Kota dan Kabupaten Cirebon.

“Bahkan Kota Cirebon kota pertama nasional yang membentuk KI, ini adalah catatan historis yang sangat kuat,” ungkap Husni.

Menurutnya dedikasi Kota Cirebon dalam menata sistem informasi publik terlihat dari tahun ke tahun.

Bukan hanya administratif, tetapi juga mencerminkan semangat membangun kota yang informatif dan inklusif.

“Semoga mampu mempertahankan predikat Kota Informatif,” harap Husni. ***