Connect with us

Lifestyle

Vape Miliki Tingkat Kandungan Zat Berbahaya Lebih Rendah dari Rokok

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Guru Besar Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF-ITB) Prof. Rahmana Emran Kartasasmita mengatakan tembakau yang di panaskan seperti vape seharusnya memiliki lebih sedikit komponen zat berbahaya.

Hal itu tertuang dalam kajian ilmiahnya yang berjudul “Kajian Risiko (Risk Assessment) Produk Tobacco Heated System (THS) Berdasarkan Data dan Kajian Literatur” pada 2022.

Kajian ilmiah tersebut bertujuan menghitung perkiraan tingkat risiko produk tembakau yang dipanaskan.

“Tujuan dari kajian ini untuk mencari data kualitatif kuantitatif terkait berbagai senyawa dalam produk tembakau yang di panaskan dengan rokok sebagai pembanding,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis ((02/03).

Sekaligus, lanjut Prof. Emran, penggolongan karsinogenitasnya dengan merujuk pada IARC (The International Agency for Research on Cancer atau Badan Internasional untuk Penelitian Kanker).

Advertisement

Hasil kajian itu, jelas anggota peneliti kajian ilmiah literatur tersebut, menunjukkan produk tembakau yang di panaskan memiliki profil risiko yang lebih rendah daripada rokok.

Walaupun tidak sepenuhnya bebas risiko, paparan zat berbahaya dan berpotensi berbahaya pada produk ini juga lebih rendah.

Prof. Emran menekankan pentingnya riset yang komprehensif terhadap produk tembakau alternatif untuk mengurangi misinformasi yang beredar saat ini di masyarakat.

Sekaligus memperkaya teks akademik supaya bermanfaat untuk pengambil kebijakan dan peneliti lain. ***

 

Advertisement
Continue Reading

Yang Lagi Trend