Connect with us

    Ekbis

    Pengrajin Kulit Asal Cirebon Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

    Published

    on

    Pengrajin Kulit

    CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Erwin seorang perajin kulit dan handycraft asal Cirebon berhasil bertahan ditengah pandemi covid-19.

    Pemilik Win’s Leather mengaku selama pandemi terjadi penurunan omset hasil kerajinan tangannya.

    “Sebagian besar pasar saya memang lewat online dan di Cirebon ini saya beranikan diri membuka pasar offline. Lokasinya di dalam Keraton Kasepuhan Cirebon,” kata Erwin, Jumat (30/10/2020).

    Usaha kerajinan tangan yang dikelola Erwin sejak tahun 2016. Dia mengolah berbagai handycraft dan merchandise menjadi produk handmade bernilai.

    Seperti masker, gelang hingga tas yang terbuat dari kulit. Harga jual hasil kerajinan tangan Erwin terjangkau.

    Advertisement

    “Paling murah dari gelang tangan Rp 50 ribu paling mahal Rp 500 ribu. Saya pilih harga terendah tidak ikut harga pasar agar masyarakat menengah kebawah bisa ikut menikmati kerajinan dari kulit yang memang kesannya mewah tapi kualitas bagus,” kata Erwin.

    Desain yang dibuat Erwin murni dari hasil pemikirannya sendiri. Beberapa desain berdasarkan referensi orang lain, namun dimodifikasi sendiri.

    Dia mengaku, saat pandemi terjadi penurunan signifikan. Jika sebelumnya biasa mengirim 10 sampai 12 handycraft, saat pandemi Erwin hanya mengirim 7 sampai 8 produk saja.

    Erwin menyebutkan omset penjualan produk handycraft juga menurun. Sebelumnya, omset penjualan Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu, saat pandemi hanya Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu.

    “Tapi beberapa bulan belakangan ini sudah mulai tumbuh bahkan sudah menuju normal lagi,” ujar dia.

    Advertisement

    Dia mengaku, geliat permintaan produk handycraft mulai terjadi kenaikan 60 persen. Omset pun, kata dia, mulai terlihat ada kenaikan.

    Erwin menyebutkan, meningkatnya permintaan handycraft ditengah pandemi karena dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya kebijakan pemerintah terkait covid-19.

    “Produk kulit saya juga sebagian besar pasarnya di komunitas. Kalau pasar offline Cirebon yang laris justru sandal setelah itu produk Handycraft,” ujar dia.

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend