https://ciayumajakuning.id
No Result
View All Result
Jumat, 9 Juni 2023
  • Umum
  • Seni & Budaya
  • Pariwisata
  • Kuliner
  • Ekbis
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Cek Fakta
Informasi Seputar Cirebon Raya
No Result
View All Result
Home Umum

Gusdur, Petani Indramayu Pengembang Pupuk Organik Singer

by ciayumajakuning.ID
8 November 2020
in Umum
Gusdur

Abdurrahman Wahid petani asal Indramayu yang berhasil kembangkan pupuk organik. Foto: NU Jabar Online

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

INDRAMAYU, CIAYUMAJAKUNING.ID – Karena namanya Abdurrahman Wahid, maka ia dipanggil Gusdur. Namun, ia bukan Gus Dur yang pernah jadi presiden dan Ketua Umum PBNU tiga periode, melainkan petani asal Indramayu yang dikenal publik karena pupuk organik racikannya untuk tanaman padi dan palawija.

Gusdur adalah seorang petani yang berasal dari Desa Rajasinga Kecamatan Terisi, Indramayu. Alumnus Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur ini sejak terjun ke dunia pertanian telah terpanggil untuk menciptakan terobosan baru karena menurutnya, selama ini para petani sangat tergantung pada pupuk kimia. Padahal pupuk jenis itu sangat tidak baik untuk padi maupun untuk kesuburan tanah.

BacaJuga

LBM PWNU Jabar Bakal Bahas Jalan Rusak dalam Bahtsul Masail

Dua Mahasiswa Asal Belanda Belajar di Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Bupati Imron Lantik 468 Pejabat Fungsional Pemkab Cirebon

Pilkades Serentak 2023 Kuningan Digelar 6 Agustus, Ini Pesan Sekda Dian

Selain menjadi seorang petani, Gusdur juga aktif di kepengurusan Nahdlatul Ulama mulai dari tingkat ranting, hingga pernah menjabat sebagai Ketua MWC dan sekarang menjabat sebagai Wakil Bendahara di PCNU Indramayu.

Kepada NU Online Jabar,  Gusdur menceritakan bagaimana awalnya dia mulai mencoba beralih ke pupuk organik. Menurut pria yang juga dikenal jago masak ini, ketertarikannya itu berawal dari kegundahannya melihat penggunaan pupuk kimia yang kian tidak terkendali.

Gusdur kemudian belajar mengolah pupuk organik, hingga berhasil dan kini telah dikembangkan bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga dijual dan banyak digunakan oleh petani di desanya maupun petani dari luar desa.

“Pupuk organik itu saya beri nama Singer artinya ampuh atau joss dari kepanjangan Pesing lan Banger karena bahan bakunya dari urin kambing dan rumen yang ada pada isi usus dan babat kambing. Saya mulai mengembangkan pupuk itu sejak sejak tahun 2016 setelah saya mengikuti pelatihan di Indramayu yang menghadirkan pelatih yaitu Prof. Cahyo Dwi Widianto dari Madiun. Sejak itu saya langsung praktik dan mendapat bimbingan beliau lewat telepon atau WA, sehingga Alhamdulillah sekarang saya sudah berhasil,” ungkap Gusdur.

Menurut Gusdur, kegunaan Singer adalah sebagai pembenah tanah yang telah rusak dan menarik endapan pupuk kimia yang ada pada tanah serta untuk pengendali hama tanaman. Ia menjelaskan bagaimana tata cara penggunaan pupuk organik tersebut.

“Jadi 25 liter Singer diaplikasikan 5 kali penyemprotan sampai padi mulai bunting besar lalu menggunakan pungsida organik untuk meningkat kan bobot dan rendemen padi plus antihawar jamur dan teklik atau potong leher. Dengan menggunakan Singer, hasil padi menjadi meningkat. Sekarang beda 1 ton dengan varietas yang sama dan setiap musimnya selalu bertambah hasilnya karena kesuburan tanahnya bertambah, serta petani pun menjadi tenang karena tidak sibuk ngurusi hama tanaman padi,” ujar pria yang kocak juga.

Setelah beberapa tahun ia mengembangkan pupuk organik Singer. Akhirnya saat ini banyak petani yang ikut menggunakan produknya tersebut. Gusdur pun telah membuat Singer yang telah dikemas bagus dengan harga per liter hanya Rp. 15.000.

Ia pun berharap agar pemerintah mendukung gerakan para petani seperti dirinya itu yang kembali ke pupuk organik dan meninggalkan pupuk kimia.

“Saya berharap kepada pemerintah supaya petani kita jangan dibodohi dengan menggiring petani kita menggunakan pestisida herbisida pungsida kimia supaya kembali ke cara organik dan memperhatikan orang-orang yang berhasil mengembangkan pertanian langsung ke petaninya. Insyaallah kalau sudah terbukti buat sayuran dan palawija serta perkebunan akan dibikin secara industri terpadu dengan peternakannya,” pungkas Gusdur.

Sumber: NU Online Jabar

Tags: CiayumajakuningGusdurIndramayuPertanian

Related Posts

LBM PWNU Jabar

LBM PWNU Jabar Bakal Bahas Jalan Rusak dalam Bahtsul Masail

8 Juni 2023
Fakultas Kedokteran UGJ

Dua Mahasiswa Asal Belanda Belajar di Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

8 Juni 2023
Bupati Imron Lantik 468 Pejabat Fungsional Pemkab Cirebon

Bupati Imron Lantik 468 Pejabat Fungsional Pemkab Cirebon

8 Juni 2023
Pilkades Serentak 2023 Kuningan Digelar 6 Agustus, Ini Pesan Sekda Dian

Pilkades Serentak 2023 Kuningan Digelar 6 Agustus, Ini Pesan Sekda Dian

8 Juni 2023
Ridwan Kamil Hadiri Pembukaan Porsenitas 2023 Majalengka, Indramayu Absen

Ridwan Kamil Hadiri Pembukaan Porsenitas 2023 Majalengka, Indramayu Absen

8 Juni 2023
Saber Pungli Kabupaten Cirebon

Saber Pungli Kabupaten Cirebon Datangi SMAN 1 Palimanan Karena Hal Ini

7 Juni 2023
  • contoh plang papan nama proyek

    Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Desa Jadul Ciledug Runner-up Kompetisi Sepakbola U-12 Dispora Kabupaten Cirebon

    5 shares
    Share 2 Tweet 1
  • SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Pengen Lihai Berenang? Ini Dia Penyedia Jasa Kursus Renang di Cirebon

    3 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Harta Warisan Dikuasai Oknum Notaris Warga Cirebon Ini Minta Keadilan

    3 shares
    Share 1 Tweet 1
ExtraBed.id
ExtraBed.id

Redaksi | Tentang Kami | Pedoman Media Siber

Partner

© 2020 ciayumajakuning.id - PT. Sonde Mitra Utama
No Result
View All Result
  • Umum
  • Seni & Budaya
  • Pariwisata
  • Kuliner
  • Ekbis
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Cek Fakta

© 2020 ciayumajakuning.id