Connect with us

    Budaya

    Berkah Perajin Gamelan Majalengka di Tengah Pandemi

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Resesi ekonomi Indonesia akibat covid-19 membuat seluruh sektor usaha kelimpungan.

    Namun tak sedikit para pengusaha skala kecil terus berupaya bertahan dari resesi ekonomi. Seperti yang dialami perajin Gamelan di Desa Leuwimunding, Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka, Warsita Artowijoyo.

    Warsita mengaku sejak Pandemi Covid-19, pesanan satu set gamelan buatannya menurun. Sebelum pandemi, Warsita menjual satu hingga dua set gamelan.

    Satu set gamelan terdiri dari 13 item seperri kendang, bonang, gong, demung, saron, peking atau gamelan, kenong, gender, dan perlengkapan lain.

    “Saat pandemi tidak ada pesanan sama sekali karena pembatasan aktivitas dan seniman kan dilarang manggung,” kata Warsita, Senin (9/11/2020).

    Advertisement

    Kendati demikian, Warsita mengaku tetap memproduksi gamelan. Dia mengaku masih sanggup memberi upah beberapa karyawan yang sudah puluhan tahun mendampinginya.

    Produksi gamelan, kata dia, difungsikan sebagai stok apabila suatu waktu ada pembeli. Selain itu, untuk mengisi waktu luang.

    “Jadi kalau sudah dibuat begitu nanti ada yang pesan sudah siap semua,” aku dia.

    Untuk harga satu set peralatan gamelan Warsita membanderol Rp 50 juta. Harga tersebut tergantung dari bahan yang digunakan.

    “Ada yang dari stainless itu lumayan, bisa juga dari kuningan. Kalau stainless minimal Rp 50 juta satu set komplit untuk pementasan wayang atau sandiwara ada 13 item,” ucap Warsita.

    Advertisement

    Ditengah pandemi covid-19 ini, Warsita mengaku menerima pekerjaan lain selain membuat gamelan. Seperti membuat barang dari bahan besi dan sejenisnya.

    “Bikin pagar besi, pintu dan lain-lain yang penting ada pesanan dan karyawan tidan menganggur,” kata dia.

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend