Connect with us

Budaya

Cerita Penyapu Koin di Jembatan Sewo Indramayu

Published

on

Jembatan Sewo

INDRAAMAYU, CIAYUMAJAKUNING.ID – Pemandangan tak biasa terlihat di sepanjang jalan perbatasan Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang via pantura.

Sejumlah orang memadati pinggiran jalan raya Pantura Indramayu tersebut. Masing-masing dari mereka membawa sebuah sapu lidi.

Sapu tersebut bukan digunakan untuk membersihkan jalan. Melainkan berfungsi sebagai alat mengambil uang koin yang dilemparkan pengendara lewat.

“Ya kami bisa dikatakan mengais rezeki menyapu uang koin atau kertas dari pengendara yang melintas,” kata salah seorang penyapu jenbatan sewo, Carta.

Pandangan mereka selalu menghadap ke arah kendaraan yang akan lewat, dengan sapu yang siap siaga di tangannya. Orang yang ada di dalam kendaraan tersebut akan melempar uang ke jalan dekat jembatan jika ingin melintas ke Jembatan Sewo.

Advertisement

Sontak para penyapu jalan yang berada di dekatnya akan saling berebut untuk mengambil uang tersebut. Seakan tidak mempedulikan keselamatan diri sendiri maupun pengguna jalan yang lain, mereka akan terus mengejar uang tersebut hingga didapat.

Fenomena unik di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang ini bukan muncul dengan sendirinya. Carta mengatakan, penyapu jalan di Jembatan Sewo tersebut merupakan salah satu tradisi.

Bermula dari mitos yang terapat di Jembatan Sewo. Saat itu, ada kakak beradik miskin bernama Saedah dan Saeni.

Mereka bertahan hidup dengan menjadi pengemis di Jembatan Sewo.

Kisah ini memang sudah berlangsung sangat lama. Namun, masyarakat mempercayai jika arwah dari kakak beradik itu tetap melegenda di bawah Jembatan Sewo. Hal ini yang membuat Jembatan Sewo dikenal pula sebagai jembatan mistis, hingga sekarang.

Advertisement

“Alasan para pengendara melempar koin supaya mereka selamat sampai tujuan, dan juga mengalap berkah,” jelasnya, Minggu (8/11/2020).

Meskipun begitu, cara masyarakat mengais rezeki dengan menyapu koin di Jembatan Sewo ini tergolong ekstrem dan menantang maut. Pasalnya, jalur yang biasa dilintasi ribuan kendaraan berbagai ukuran setiap harinya tersebut, banyak yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Untuk itulah, ada saja para penyapu koin ini yang hampir tertabrak kendaraan, ketika hendak mengambil uang yang dilempar di jalan. Namun, hal tersebut ternyata tidak membuat mereka jera. Karena, hasil yang didapat ternyata cukup fantastis.

Seperti disampaikan penyapu koin yang lain, Onah. Dalam sehari dia bisa mengantongi Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu. Itu pun dia lakukan dari siang hari hingga sore hari.

Apalagi jika sudah memasuki musim mudik dan arus balik lebaran, dia bisa mengantongi Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta sehari.

Advertisement

“Kalau lebaran ramai, biasanya sampai sejuta. Kalau sekarang cuma bisa dapat seratus,” tuturnya.

Onah mengakui, penghasilannya sebagai penyapu koin di Jembatan Sewo, jauh lebih besar dibandingkan dengan profesi sebelumnya yang hanya pedagang biasa. Karena itu, dia rela berpanas-panasan untuk menunggu para pengendara melemparkan uangnya ke jalan.

“Udah lama jadi penyapu jalan, karena buat kebutuhan juga. Kalau berdagang tidak sebanyak ini,” jelasnya.

Onah dan puluhan penyapu koin lainnya mungkin hanya terkesiap dengan hasil yang didapatkan, tanpa memikirkan keselamatan nyawanya sendiri. Namun, tampaknya tak ada pilihan lain selain mengais rezeki sebagai penyapu koin di Jembatan Sewo, walau nyawa adalah taruhannya

Advertisement
Continue Reading

Yang Lagi Trend