CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Untuk meningkatkan kembali minat baca masyarakat akibat pandemi Covid-19, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kota Cirebon melaunching perpustakaan digital bertempat di perpustakaan 400 di Jalan Brigjen Dharsono Kota Cirebon pada Selasa (15/12/2020).
Wakil Walikota Cirebon, Eti Herawati yang turut hadir dalam peresmian itu mengungkapkan, setelah berkeliling perpustakaan dinilainya koleksi buku milik perpustakaan daerah sudah sangat komplit.
“Setelah saya berkeliling ternyata buku milik perpustakaan sudah sangat komplit,” ujar Eti.
Eti juga menuturkan, peran komunitas gelem baca pun sangat berperan aktif dalam program literasi. Karena dengan membaca, kata Eti, dapat meningkatkan wawasan serta menjadi jendela dunia.
“Peran komunitas baca memang sangat berperan penting dalam meningkatkan literasi masyarakat, buku itu sebagai jendela dunia,” ucap Eti.
Dirinya berharap gedung perpustakaan bisa dibangun setinggi lima lantai untuk memenuhi fasilitas yang representatif bagi pengunjung.
“Karena ada keinginan dari kepala dinas perpustakaan dibangun lima lantai semoga bisa terwujud supaya pembaca bisa dapatkan tempat representatif,” kata Eti.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Pengarsipan Daerah Kota Cirebon, Jaja Sulaiman mengatakan, alasan melaunching perpustakaan digital karena ditengah masa pandemi tidak bisa memberikan layanan baca ditambah lagi kondisi ruangan yang sempit tidak seimbang dengan jumlah pengunjung.
“Karena melihat kondisi pandemi ditambah lagi ruangan baca yang sempit tentu akan sangat bahaya. Jadi kita launching perpustakaan digital supaya masyarakat bisa baca kembali koleksi buku-buku kami,” ungkap Jaja.
Masih kata Jaja, dengan program perpustakaan digital ini nantinya bagi member perpustakaan 400 dapat dilakukan secara online. Kemudian peminjaman buku pun dapat dilakukan secara online kapanpun dan dimanapun.
“Atas dasar prihatin banyaknya buku tidak terbaca jadi kita menggunakan sistem secara online. Nantinya untuk member baru cukup daftarkan diri secaa online jadi gak usah repot datang kesini, terus untuk minjem buku juga cukup melalui online karena katalognya udah ada secara online,” ucap Jaja.
Sebelum pandemi, sambung Jaja, pengunjung perpustakaan dalam sehari mencapai 400-600 pengunjung. Namun, setelah pandemi pihaknya memilih menutup perpustakaan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
“Dalam sehari aja dulu sebelum pandemi pengunjung bisa sampai 400-600, jadi untuk mengembalikan itu kita buatkan perpustakaan digital supaya literasi kita tetap terjaga,” ungkap Jaja.