Umum
Samsudin, Pendongeng Keliling Pelestarian Lingkungan dari Indramayu
Ciayumajakuning.ID – Namanya Samsudin. Lelaki 47 tahun ini dikenal sebagai seorang pendongeng keliling yang gemar mengajarkan tentang kelestarian lingkungan dan perlindungan satwa. Pada bulan November 2020, sosok inspiratif asal Desa Krasak, Indramayu, Jawa Barat, ini menerima penghargaan kategori Citra Kehati karena perjuangannya dalam mengedukasi anak-anak tentang pelestarian satwa.
Paman Sam, begitu ia kerap disapa, mulai mendongeng untuk muridnya di kelas. Ketika itu, ia diminta untuk mengajar murid kelas 1. Untuk menyampaikan materi dan pelajaran secara lebih efektif, Uncle Sam menggunakan cerita dan gambar.
Pada tahun 2013, Samsudin memutuskan untuk berhenti dari profesinya sebagai seorang guru. Meski ayahnya berpesan bahwa anaknya harus menjadi guru, Sam percaya bahwa mengajar tak melulu di kelas. Kemudian, ia memilih untuk membangun rumah baca bersama dengan beberapa kolega. Rumah baca tersebut kemudian diberi nama Bumi Pertiwi. Namun, pria kelahiran 8 September 1971 ini merasa belum puas. Masih ada sesuatu yang kurang.
“Kalau saya bergerak di Krasak terus, bagaimana dengan tempat lain? Itu mungkin petunjuk dari alam semesta, petunjuk Tuhan bahwa saya harus bergerak. Akhirnya, saya coba mendongeng ke TK-TK. Dulu, di Indramayu, saya bisa bergerak sendiri,” kata Samsudin, dikutip dari Kompas.com, Senin (8/12/2020).
Untuk menarik perhatian, Uncle Sam mendongeng dengan menggunakan kardus yang dicat dan dibentuk menyerupai beberapa satwa liar. Ada badak, harimau, orangutan, gajah dan masih banyak lagi. Selama mendongeng dari sekolah ke sekolah, ia tak pernah meminta honor. Baginya, melihat anak-anak bisa sekolah saja sudah cukup menyenangkan. Paman Sam juga menegaskan bahwa mengajar adalah hidupnya.
Keliling Indonesia untuk Menyuarakan tentang Pelestarian Satwa
Tak hanya berhenti di lingkup Indramayu saja, pria berusia 49 tahun ini mulai menjejakkan kakinya di wilayah lain. Melansir dari laman antaranews.com, Senin (8/12/2020), Paman Sam sudah mendatangi 13 provinsi di Indonesia untuk mendongeng, antara lain Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Jambi, Sumatera Utara, Aceh, dan Kalimantan Timur. Ia menjelajahi semua wilayah itu dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Pada tahun 2016, ayah satu anak ini memulai perjalanan dengan bersepeda dari Jakarta ke Jambi untuk kampanye pelestarian badak. Lalu berlanjut ke provinsi lain di Sumatra. Di tahun-tahun berikutnya, Samsudin mulai bersepeda ke Yogyakarta dan beberapa provinsi lainnya. Pada tahun 2018, ia pergi ke Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat. Di setiap kesempatan, ia selalu mendongeng tentang satwa langka di Indonesia.
Pada tahun 2019, peraih penghargaan KEHATI Award 2020 ini juga melakukan aksi berjalan kaki dari Indramayu ke Jakarta selama tujuh hari. Ia juga menyambangi beberapa sekolah lalu mendongeng di sana. Samsudin percaya bahwa dongen masih ampuh untuk mengedukasi anak-anak selagi disampaikan dengan cara yang asik. Meski durasi dalam setiap dongen hanya beberapa menit, tetap ada pesan yang dapat disampaikan.
Ia berharap agar ada lebih banyak pihak yang terlibat dalam mengedukasi dan melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia. “Jangan sampai penyadaran publik akan konservasi berhenti di saya saja dan harus diteruskan,” tegas Samsudin.
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Umum1 minggu ago
Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Cirebon Hadirkan Solusi bagi Masyarakat
- Lifestyle1 minggu ago
Program Pembangunan Pemkab Cirebon Diminta Sesuai Kebutuhan Penyandang Disabilitas
- Umum1 minggu ago
Viral di Medsos, Oknum Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Budaya1 minggu ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Ekbis2 minggu ago
Serikat Buruh Cirebon Timur Temui Pj Bupati Bahas Regulasi Upah Minimum
- Ekbis1 minggu ago
Kuningan Diganjar Penghargaan Pinunjul Award 2024 dari BI Jabar