Umum
BPBD : Banjir Yang Terjadi di Kabupaten Cirebon Belum Masuk Kategori Darurat Bencana
CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam satu minggu terakhir membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon diantaranya Kecamatan Karangwareng, Lemahabang, Astanajapura, Waled, Pangenan, Plered, Kedawung dan Kecamatan Susukan terendam air.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan menuturkan, banjir yang terjadi disejumlah wilayah Kabupaten Cirebon disebabkan karena intensitas hujan yang sangat tinggi. Selain itu, banjir juga diakibatkan karena kapasitas sungai yang tidak cukup menampung air hujan dengan intensitas tinggi akibat adanya sedimentasi yang cukup parah disejumlah sungai.
Meski demikian, kata Alex, bencana banjir tersebut masih belum masuk kategori siaga atau tanggap darurat bencana banjir.
“Kalau secara kuantitatif sudah banyak yang terdampak, tapi secara kualitatif ini genangan airnya pun belum tetap. Jadi dalam kisaran paling lama satu sampai satu setengah hari sudah menyusut kembali,” ucap Alex saat ditemui selepas menghadiri rapat kerja dinas bertempat di Pendopo Bupati Cirebon di Jalan Kartini Kota Cirebon, Rabu (30/12/2020).
Masih kata Alex, saat ini pihaknya sudah melakukan antisipasi dalam bentuk kedaruratan. BPBD Kabupaten Cirebon sudah melakukan evakuasi bagi masyarakat yang terdampak dengan kategori berat. Selain itu, BPBD juga sudah melakukan penetrasi dalam bentuk antisipasi terhadap kondisi yang ada.
“Kemudian dilanjutkan koordinasi dengan berbagai pihak. Kita sudah berkomunikasi tidak hanya degan eksekutif lingkungan kita maupun DPR RI dan DPRD Kabupaten Cirebon saja,” tutur Alex.
Langkah selanjutnya, sambung Alex, BPBD akan membuat kajian dalam bentuk sharing melalui sebuah forum yang akan dilaksanakan awal Januari 2021 mendatang. Dimana, forum itu nantinya akan merekomendasikan penanganan banjir dari jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
“Kita harap semua komponen yang terkait agar bisa duduk bersama mencari solusi yang ada,” ujar Alex.
Kemudian, terkait dengan draf solusi yang ada untuk penanganan banjir jangka pendek dengan tetap akan melakukan normalisasi sungai, peninggian tanggul dan pemeliharaan pintu air untuk saluran irigasi. Untuk jangka menengah, lanjut Alex, pihaknya menggagas pembuatan sodetan di wilayah Cirebon timur.
“Mudah-mudahan bisa kita realisasikan solusi yang paling memungkinkan kita lakukan ditahap-tahap awal. Dan penanganan banjir jangka panjang kita bisa dirikan waduk atau embung di daerah sana (Cirebon Timur),” paparnya.
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Kuliner5 tahun ago
Menyesap Kopi Lunaira Usung Konsep Bayar Seikhlasnya
- Lirik Lagu2 tahun ago
Lirik Lagu Mabok Ngeslot Anik Arnika Bahasa Cirebon Dan Bahasa Indonesia
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Umum1 bulan ago
BBGP Jabar Gelar Program Kareta Sobat di Gedung Linggarjati Kuningan
- Budaya1 bulan ago
Tiga Bangunan Bersejarah di Indramayu Bakal Ditetapkan Obyek Cagar Budaya
- Budaya2 bulan ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Umum1 bulan ago
Banyak Buruh Pabrik di Majalengka yang Hanya Tempuh Pendidikan Hingga SMP