Connect with us

    Umum

    Selly Komitmen Bantu Pemkab Cirebon Tangani Bencana Puting Beliung

    Published

    on

    CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriani Gantina turun langsung meninjau lokasi bencana angin puting beliung di Desa Slangit Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon, Senin (4/1/2021).

    Anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) VIII Jawa Barat (Kabupaten/Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu) ini berkomitmen membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon dalam penanganan bencana angin puting beliung.

    Menurutnya, pemda Kabupaten Cirebon perlu ada kesimpulan bersama untuk menghitung berapa besar biaya yang harus ditanggulangi mengenai bencana puting beliung. Karena puting beliung yang sifatnya sementara dan tidak terjadi berulang-ulang, bencana angin puting beliung hanya terjadi satu kali. Sehingga masa tanggap darurat yang sangat penting yang harus dilakukan oleh Pemda maupun Forkopimda.

    “Alhamdulillah di lapangan Forkopimda sudah mulai gerak cepat dan BPBD dengan Tagana pun sama, Insyaallah dalam waktu secepatnya saya akan membantu pemda untuk sesegera mungkin mengantarkan surat yang sudah ditandatangani Bupati khususnya masa tanggap darurat. Sampai tanggal berapa kemudian berapa banyak rumah yang menjadi korban, karena bantuan anggaran yang siap pakai di pemerintah pusat maupun provinsi tidak boleh lebih dari waktu yang sudah ditetapkan oleh pemda,” ungkap Selly.

    Dirinya menjelaskan, bilamana masa tanggap daruratnya tujuh hari maka surat itu harus masuk sebelum tujuh hari sehingga bantuan bisa segera masuk dan sesegera mungkin di distribusikan.

    Advertisement

    “Jadi kalau misal suratnya disampaikan ke pemerintah pusat dan provinsi setelah masa tanggap darurat selesai dianggap mengada-ngada,” kata Selly.

    Masih kata Selly, dirinya akan berbicara khusus dengan kawan-kawan stakeholder penanganan yang menanggulangi bencana. Setelah itu maka akan putuskan dalam waktu jangka pendek yang harus sesegera mungkin direalisasikan oleh pemda termasuk dengan Forkopimda.

    “Jangan sampai terjadi prahara selanjutnya, karena sekarang dalam pandemi kemudian melakukan penanganannya dengan serampangan tanpa melakukan prokes yang sudah ditentukan. Dikhawatirkan dengan kondisi pancaroba penyakit dimana-mana kemudian akan timbul klaster baru setelah penanganan bencana dan itu harus jadi perhatian bersama,” ucap Selly.

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend