Connect with us

    Ekbis

    Harga Kedelai Naik Produsen Tempe Cirebon Rumahkan Karyawan

    Published

    on

    Kedelai Naik

    CIREBON, CIAYUMAJAKUNING.ID – Naiknya harga kedelai membuat produsen tempe di Kampung Karangsetra Kelurahan Sukapura Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon terpaksa merumahkan karyawannya.

    Pengelola industri tempe rumahan Arif Budiman mengatakan, terus berusaha terus memproduksi dengan mengurangi ukuran tempe. Bahkan, untuk tetap berjualan, Arif mengurangi ukuran tempe yang akan dijualnya.

    Dia mengatakan, untuk mengurangi resiko kerugian, produsen tempe rumahan yang dikelola Arif terpaksa mengistirahatkan dua karyawannya. Produksi tempe dikelola oleh keluarga Arif Budiman.

    “Ini ada potensi harga kedelai naik lagi dan resiko yang ditekan yang di bawah harga naik atau ukuran berkurang,” ujar dia.

    Arif mengaku kenaikan harga tak seimbang dengan modal yang dikeluarkan. Sebelumnya Arif memproduksi 60 sampai 70 kg per hari, sekarang 50 kg per hari.

    Advertisement

    Dia menjelaskan, untuk mengurangi resiko rugi, hasil produksi tempe harus habis terjual dalam sehari. Dia menyebutkan, harga jual tempe buatan Arif saat ini Rp 4000 per potong.

    “Sebelumnya Rp 3000 sampai 3500 per potong,” sebut dia.

    Namun demikian, Arif mengaku masih rugi jika harga kedelai impor dijual Rp 9300 sampai Rp 9500 per kg.

    Butuh waktu empat hari dalam proses memproduksi tempe. Mulai dari pengolahan kedelai sampai penjualan.

    “Sebelumnya pendapatan rata-rata Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu per hari sekarang omset dan pendapatan turun. Untung Rp 1000 saja masih belum nutup sama ongkos produksi,” sebut Arif.

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend