Connect with us

    Umum

    Warga Terdampak Pembangunan Waduk Kuningan Dapat Ganti Rugi

    Published

    on

    KUNINGAN, CIAYUMAJAKUNING.ID – Warga yang terdampak pembangunan Waduk Kuningan di Desa Kawungsari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Kuningan akhirnya mendapat ganti rugi.

    Pemberian ganti rugi tersebut dilakukan pada Kamis (4/2) Bupati Kuningan Acep Purnama, Sekda Dian Rahmat Yanuar dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Ismail Widadi.

    Seperti diketahui pembangunan Waduk Kuningan merupakan proyek strategis nasional dan wujud nyata nawacita agenda pemerintah sebagai cita-cita masyarakat Kabupaten Kuningan yang berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi, bahan baku serta pengendali banjir.

    Kepala Desa Kawungsari Kusto mengatakan pembayaran ganti rugi tersebut merupakan bentuk perjuangan masyarakat yang terdampak dan harus merelakan lahannya dibebaskan.

    “Kami sebagai pemerintah desa sangat bahagia karena keinginan ini sudah lama dinantikan oleh masyarakat. Alhamdulillah hari ini bisa terlaksana walaupun belum semuanya bisa menerima dan tersisa 94 bidang yang belum dilaksanakan pembayaran,” kata Kusto.

    Advertisement

    Untuk rekolakasi pembangunan Waduk Kuningan sendiri saat ini baru sekitar 40 persen. Namun ada juga yang sudah selesai sekitar 25 unit, dan rencanannya bulan April atau Maret sudah selesai karena sekitar Bulan Juli bendungan akan digenangi air.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala BBWS Ismail Widadi menyampaikan bahwa BBWS Cimanuk Cisanggarung diberi amanah untuk membangun waduk tersebut.

    Ia pun mengucapkan terima kasih kepada tim pembebasan lahan yang dikerjakan oleh BPN dan didukung langsung Bupati Kuningan serta masyarakat.

    “Bendungan ini sudah jadi namun pintu bendungan belum di tutup, pihak BBWS menunggu pembebasan lahan sampai 100% dimana seluruh warga sudah merelokasi baru setelah itu pihak BBWS akan menutup pintu waduk untuk digenangi air,” tutur Ismail Widadi.

    Menurutnya, Waduk Kuningan nantinya mengairi 3.000 hektar sawah, dan bisa untuk menyediakan kebutuhan air minum sebanyak 300L/detik, dan dapat mengamankan daerah sekitar nya dari Banjir.

    Advertisement

    Selain itu waduk tersebut juga dapat menyediakan pasokan energi listrik sebesar 500 kilo watt yang cukup untuk penerangan.

    “Insyaallah tahun ini kita sudah memiliki Waduk Kuningan yang sudah ada air nya dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” lanjutnya.

    Ada 279 bidang tanah di Desa Kawungsari yang akan diberi ganti rugi dalam 2 tahap yang dilaksankan pada hari ini dan besok Jumat (5/2/2021) dari total 373 bidang, yang 94 akan diselesaikan pada minggu-minggu ini, karena ada kendala pada nomer kartu keluarga, KTP dan hal lainnya.

    Sementara itu dalam sambutannya Bupati Kuningan Acep Purnama menyampaikan bahwa, untuk menunjang kegiatan pembangunan waduk diperlukan kegiatan pengadaan tanah, dengan adanya kegiatan pengadaan tanah tersebut menimbulkan dampak sosial masyarakat di lokasi kegiatan.

    “Pembangunan Waduk Kuningan berlokasi di Desa Randusari Kecamatan Cibeureum, Desa Sukarapih Kecamatan Cibeureum, Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum, Desa Simpayjaya Kecamatan Karangkancana, Desa Tanjungkerta Kecamatan Karangkancana, Desa Cihanjaro Kecamatan Karangkancana,” ujar Bupati.

    Advertisement

    Dari 6 desa yang terkena dampak pembangunan waduk tersebut terdapat 1 desa yang mendapat dampak paling besar yaitu Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum, dimana hampir seluruh lahan di lokasi desa termasuk permukiman warga harus dibebaskan.

    “Kami sangat bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum yang pada prinsipnya sangat mendukung pembangunan Waduk Kuningan demi kepentingan umum dan mensukseskan proyek strategis nasional. Kami pemerintah berusaha dan berjuang semaksimal mungkin untuk terus mengedepankan hak-hak masyarakat dengan prinsip kemanusiaan, demokratis dan adil,” imbuhnya.

    Selain itu Acep juga menjelaskan untuk Desa Kawungsari luas lahan yang dibebaskan tahun 2021sejumlah 386 bidang seluas 10,6 hektare dimana 373 bidang sudah setuju dan 13 bidang masih belum setuju. Dan untuk hari ini merupakan pembayaran tahap 1 sejumlah 279 bidang.

    “Sedangkan untuk 94 bidang masih dalam tahap verifikasi l-man dan proses kelengkapan administrasi, untuk itu kepada pemilik 94 bidang dimohon untuk bersabar dan tidak panik, hak bapak dan ibu pasti akan terpenuhi pada pelaksanaan pembayaran tahap II selanjutnya. Masyarakat jangan khawatir tim pelaksana pengadaan tanah yang diketuai kepala kantor pertanahan sudah bergerak cepat untuk segera memperbaiki dan melengkapi administrasi kelengkapan yang masih kurang agar proses pembayaran tahap II segera dapat terlaksana” ujarnya.

    Ia juga menyampaikan untuk pemilik 13 bidang yang belum setuju untuk bersama-sama melaksanakan musyawarah ulang secara demokratis, dan mudah-mudahan sepakat untuk selanjutnya segera dapat di proses pembayaran ganti ruginya.

    Advertisement

    “Untuk masyarakat yang terdampak pembangunan bendungan kuningan, pemerintah daerah telah berupaya dan berjuang keras untuk memikirkan kelangsungan hidup masyarakat, dan kami telah menyediakan rumah khusus sebanyak 444 unit rumah di wilayah desa sukarapih kecamatan cibeureum yang segera dapat ditempati.” jelas Bupati.

    Diakhir acara Bupati Kuningan didampingi Sekda Kuningan, Kepala BPN Kabupaten Kuningan, serta Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung menyerahkan Pembayaran Ganti Kerugian secara simbolis berupa buku tabungan yang dimana lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) bekerjasama dengan bank BRI dalam penyalurannya.

    “Kami dari Pemerintah Kabupaten Kuningan berpesan kepada masyarakat Desa Kawungsari agar pergunakanlah uang ganti rugi yang telah diterima bapak/ibu untuk keperluan yang bermanfaat ataupun dipergunakan kembali untuk membeli tanah sebagai aset milik bapak/ibu sendiri, serta agar seluruh komponen masyarakat tetap menjaga situasi masyarakat yang kondusif, aman, tentram,dan damai serta tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab” pungkasnya.

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend