Connect with us

Umum

Setahun Lebih Pandemi, Masyarakat Masih Takut Diovidkan, Begini Penjelasan RSUD Majalengka

Published

on

MAJALENGKA, CIAYUMAJAKUNING – Pandemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Namun masih banyak masyarakat yang memiliki stigma negatif yakni takut dicovidkan terutama saat menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit.

Pengetahuan masyarakat yang belum sepenuhnya paham soal COVID-19 jadi penyebab stigma dicovidkan itu masih bertahan hingga sekarang.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka dr. Erni Harleni buka suara soal stigma dicovidkan itu. Kata dia, faktor penyebab stigma tersebut masih ada karena pengetahuan soal pola penyebaran virus corona yang dimiliki manusia berbeda.

“Masih belum banyak yang paham mungkin soal pola penyebaran virus ini (corona). Kita kan di rumah sakit menerapkan prokes ketat, siapapun yang datang akan dilakukan pemeriksaan awal COVID-19, itu pasti,” ucap Erni, Sabtu (5/6).

Menurutnya ada banyak kondisi seseorang terindikasi tertular virus corona. Misalnya seseorang terjangkit demam berdarah, kemudian dites COVID-19 besar kemungkinan akan reaktif.

Advertisement

“Begitu juga dengan pasien lain yang datang dengan gejala seperti tipus dan diare, saat diperiksa ditemukan tanda-tanda COVID-19 maka harus diperlakukan sebagai pasien COVID-19 untuk pengobatannya,” ucapnya.

Erni sendiri tak memungkiri stigma dicovidkan masih ada dan sangat sensitif hingga sekarang. Banyak tuduhan yang ditujukan kepada rumah sakit soal dicovidkan.

Untuk itu Erni meminta masyarakat untuk tidak asal menuduh rumah sakit apalagi mengatakan rumah sakit mencari untuk dari kasus COVID-19.

“Tak perlu mencurigai rumah sakit mencari keuntungan dalam kondisi saat ini. Sebab manajemen, dokter dan paramedis bekerja dengan komitmen sesuai sumpahnya. Tenaga medis sudah banyak berkorban nyawa untuk mengatasi wabah ini,” tegasnya.

“Saya imbau masyarakat hanya perlu mematuhi protokol kesehatan. Semoga Allah selalu memberi kita kesehatan yang optimal dan dijauhkan dari penyakit apapun, sehingga dakwah kita tetap berjalan dengan baik,” tutup Erni.

Advertisement
Continue Reading

Yang Lagi Trend