Connect with us

    Umum

    Kasus Positif Covid-19 Tinggi, Pemkot Cirebon Tarik Rem Darurat

    Published

    on

    Ciayumajakuning.id

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Pemkot Cirebon akan mewacanakan menarik rem darurat imbas melonjaknya kasus positif covid-19. Penarikan rem darurat juga merupakan hasil evaluasi dengan Pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Barat.

    Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, tarik rem darurat menindaklanjuti Instruksi Mendagri (Inmen) Nomor 13 Tahun 2021 Tentang PPKM. Agus mengatakan, tren kenaikan positif covid-19 di Kota Cirebon dari
    dampak libur Lebaran. Semula diprediksi warga yang akan kembali keJakarta pada akhir Mei.

    “Pada periode terakhir jumlah positif rate sampai 29 persen dan dua minggu lalu sampai 42 persen,” ujar dia, Rabu (16/6/2021).

    Menurut dia, tren kenaikan positif covid-19 di Kota Cirebon dari dampak libur Lebaran. Semula diprediksi warga yang akan kembali ke Jakarta pada akhir Mei.

    Namun, faktanya banyak warga memilih kembali ke Jakarta setelah penyekatan selesai total. Selain peningkatkan jumlah positif, keterisian kasur di ruang isolasi covid-19 juga meningkat.

    Advertisement

    “Bahkan ada pendapat peningkatan sampai bulan Juli. Kami akan menarik rem darurat juga hasil rapat evaluasi dengan pusat dan provinsi kemarin malam dan arahannya Pemprov ya seperti itu,” ujar dia.

    Kebijakan menarik rem darurat juga berdasarkan data tingkat keterisian ruang isolasi di rumah sakit. Agus menyebutkan, pada tanggal 1 Juni 2021 tren Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian di Kota Cirebon 39 persen.

    Namun, pada tanggal 14 Juni lalu keterisian ruang isolasi meningkat 81 persen. Agus menyebutkan, beberapa rumah sakit yang menyediakan ruang isolasi covid-19 penuh.

    “Ada RSD Gunung Jati 77,8 persen, RST Ciremai 95 persen, rumah sakit Putra Bahagia 100 persen. Kondisi ini berjalan dinamis tapi penanganan pasien menjadi bagian dari strategi,” ujar dia.

    Sementara itu, dari rumah sakit yang menyediakan ruang isolasi, hanya RSD Gunung Jati yang bisa ditambah 37 tempat tidur dari kapasitas yang ada yakni 117 tempat tidur. Tempatnya di ruang Prabu Siliwangi RSD Gunung Jati.

    Advertisement

    Agus mengimbau agar rumah sakit lain di Kota Cirebon agar menyediakan ruang isolasi covid-19. Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinkes Kota Cirebon agar menyampaikan kepada rumah sakit yang belum menyediakan layanan covid-19.

    “Koordinasi jangka pendek ya dan jika tidak bisa sediakan ruang isolasi setidaknya meminta rumah sakit menyiapkan SDM untuk bisa bergabung membantu nakes di RSD Gunung Jati,” ujar dia.

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend