CIAYUMAJAKUNING.ID – Enam pemuda dan pemudi di Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Kuwu (Kepala Desa-Red) secara bersamaan. Jum’at (24/09), Sekretariat Panitia Pemilihan Kepala Desa menerima enam bakal calon kuwu, ke enam calon tersebut, Nita Nurfatmah Al Hinduan, S.Pd, Muhammad Nizar Firdaus Bin Yahya, S.E., Syarifah Bin Yahya, A.Md.Keb., Umar Isrofil Bin Yahya, S.Pd.I., Ali Zaenal Abidin Al Madihij., dan Ayu Khumaeroh Bin Yahya, A.Md.Keb.
H. Lukmanul Hakim, S.Pd, selaku Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa setempat mengapresiasi hal tersebut, menurutnya ini menjadi indikator meleknya anak muda dalam konstelasi politik ditingkat desa.
“ Partisipasi anak muda ini luar biasa, panitia mengapresiasi,” katanya
Lagi, kata Lukmanul Hakim, hingga saat ini pihaknya sudah menerima 9 bakal calon dan sesuai dengan Peraturan Bupati No 74 tahun 2021, jika ada bakal calon lebih dari lima akan ada tes akademik yang diselenggarakan pada 17 Oktober mendatang, selanjutnya pada 18 Oktober akan ada penetapan bakal calon, pengundian nomor urut dan pemparan visi dan misi.
“Panitia berharap siapapun pemenangnya, itulah pilihan rakyat, terpenting panitia sudah menyelenggarakan sesuai aturan, tertib aman dan kondusif.” Ungkap Lukman
Bukan tanpa alasan ke enam pendaftar tersebut maju sebagai kandidat Kuwu Panguragan Wetan, salah satu bakal calon, Nita Nurfatmah Al Hinduan, S.Pd mengungkapkan, hal ini sebagai ikhtiar bersama dalam mewujudkan perubahan serta menjadi proses pendewasaan politik ditingkat desa, siapapun asal memenuhi syarat bisa mendaftarkan diri.
“Membangun desa adalah tanggung jawab bersama, membangun desa berarti membangun peradaban. Oleh karenanya, saya siap mengikuti seluruh tahapan pencalonan dan menawarkan alternatif pembangunan desa dari seluruh sumber daya yang ada di Desa Panguragan Wetan ” kata Nita
Sejalan dengan hal tersebut, salah satu bakal calon, Umar Isrofil Bin Yahya, S.Pd berharap, keikutertaannya menjadi momentum perubahan bagi seluruh masyarakat agar tidak terjebak dalam politik transaksional semata dan memberikan ruang kepada generasi muda untuk ambil bagian dalam tata kelola pemerintahan.
“Saat ini, di era keterbukaan informasi, transparansi dan integritas penyelenggara pemerintah dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman, reformasi birokrasi harus didukung oleh berbagai kecakapan akademik, teknologi dan kolaborasi lintas stakeholder,” ungkap mantan Ketua PC PMII Jakarta Timur tersebut.