Connect with us

    Umum

    Pusat Penelitian Dan Pelatihan Oceanografi Ada di Cirebon Bentuk Kerjasama Dengan Korea Selatan

    Published

    on

    Ciayumajakuning.id

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Menteri Samudera dan Perikanan Korea Selatan Moon Seong-hyeok, melakukan kunjungan kerja ke Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) di Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Cirebon, Jalan Fatahillah, Kabupaten Cirebon, Kamis (14/10/2021).

    Bupati Cirebon Drs.H.Imron, M.Ag dan
    Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB Ir. Muhamad Abduh, MT., Ph.D, menyambut langsung kedatangan Moon Seong-hyeok. Imron mengucapkan selamat datang kepada Moon Seong-hyeok di Kabupaten Cirebon.

    “Perlu saya sampaikan, gedung ITB kampus Cirebon merupakan pusat penelitian dan pelatihan oceanografi yang dibangun berdasarkan kerja sama pemerintah Republik Indonesia dan Republik Korea pada tahun 2018 sebagai bagian dari pembangunan kampus ITB yang ada di Kabupaten Cirebon,” ujar Imron.

    Imron berterima kasih lantaran pembangunan kampus ITB Cirebon posisi geo-politis dan strategis Kabupaten Cirebon yang terletak di bagian paling timur Jawa Barat semakin menguat dan berdaya saing regional, kini meningkat secara nasional dan internasional.

    “Terbukti hari ini Menteri Samudera dan Perikanan Republik Korea Selatan berkunjung ke Kabupaten Cirebon dalam rangka penguatan pembangunan dan kerja sama antara Indonesia-Korea di bidang Kemaritiman,” kata Imron.

    Advertisement

    Imron menjelaskan, secara geografis, Kabupaten Cirebon terletak pada posisi sangat strategis yaitu antara DKI dan Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Cirebon yaitu 107.028 hektare dengan administrasi wilayah 40 kecamatan dan 412 desa serta 12 kelurahan.

    “Jika dibandingkan luas wilayah dan populasi penduduk daerah lain, luas wilayah Kabupaten Cirebon cukup kecil namun jumlah penduduk mencapai 2,3 juta jiwa,” tutur Imron.

    Imron menambahkan, potensi unggulan yang dimiliki Kabupaten Cirebon beragam. Di bidang pertanian ada padi, bawang merah, cabe, tebu, dan mangga gedong gincu. Bidang industri dan perdagangan ada kerajinan rotan, meubel kayu, sandal karet, batu alam, konveksi, kerajinan kulit kerang, makanan ringan dan kerajinan batik.

    “Bidang kelautan, Kabupaten cirebon mempunyai panjang pantai 77,97 Km yang terbentang di delapan kecamatan pesisir pantai mulai wilayah Losari hingga Kapetakan dengan produksi perikanan hingga 105,219 ton dari hasil penangkapan laut, tambak, kolam dan budidaya laut. Bidang pariwisata yaitu beberapa spot wisata bahari, religi, alam maupun buatan,” tambahnya.

    Tak hanya itu, saat ini telah terbangun industri kelistrikan yaitu Cirebon Elektric Power (CEP) di Kecamatan Astanajapura yang memasok energi listrik untuk Jawa dan Bali, kereta api double track yang melintasi Kabupaten Cirebon, jalan tol Cikampek-Palimanan, jalan tol Kanci-Pejagan dan sedang berlangsung pembangunan Cirebon Elektric Power II didukung dengan adanya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan aerocity di Kertajati Kabupaten Majalengka.

    Advertisement

    “Kabupaten Cirebon masih memiliki banyak permasalahan pembangunan, di antaranya pendidikan, kesehatan, kemiskinan, ketenagakerjaan ketertiban umum, sosial, ekonomi, penyediaan infrastruktur, teknologi kelautan, kemaritiman dan kualitas lingkungan hidup,” papar Imron.

    Imron mengaku, pemenuhan kebutuhan pembangunan sesuai permasalahan dan isu strategis daerah Cirebon, belum dibarengi dengan kekuatan sumber daya anggaran keuangan daerah yang memadai.

    “Sementara kesejahteraan rakyat harus tetap dipenuhi secara ideal sesuai visi misi kami untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Cirebon yang berbudaya, sejahtera, agamis, maju dan aman,” katanya.

    Oleh karena itu, untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan daerah sekaligus menerapkan prinsip pentahelix pembangunan yang mengutamakan sinergitas pembangunan para pihak, di antaranya pemerintah, perguruan tinggi, komunitas masyarakat dan dunia usaha, maka dirinya merasa perlu untuk melakukan banyak kerja sama dengan pihak lain.

    “Sehingga saya sangat mengapresiasi kunjungan kerja Menteri Samudera dan Perikanan Republik Korea Selatan beserta jajaran kementerian pusat Republik Indonesia ke Kabupaten Cirebon,” ucap Imron.

    Advertisement

    Imron berharap, kunjungan ini akan lebih membuka peluang kerja sama multipihak, terutama di bidang kemaritiman sehingga proses pembangunan berjalan maksimal di Kabupaten Cirebon.

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend