Umum

Hadiri Pengajian di Ciledug, Kapolresta Cirebon: Toleransi Kunci Rawat Kebhinekaan

Published

3 tahun ago

16 Juli 2022

CIAYUMAJAKUNING.ID – Kapolresta Cirebon Kombes Pol. Arif Budiman berkesempatan menghadiri pengajian akbar yang digelar di Desa Leuweunggajah, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon.

Gema Kebangsaan Untuk Negeri yang bertema ‘Sinergitas TNI, Polri bersama Rakyat dalam bingkai kebhinekaan menuju Indonesia Bermartabat bersama Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya‘.

Dalam pandangan umum kebangsaannya, Kombes Pol. Arief menyampaikan bahwa kebhinekaan sebagai sebuah nikmat yang luar biasa yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

“Bangsa ini ditakdirkan oleh Allah swt sebagai sebuah kebhinekaan dari Sabang sampai Merauke yang didalamnya terdapat berbagai macam aneka suku bangsa. Ini adalah sebuah nikmat yang sungguh luar biasa,” ungkapnya, Selasa (04/07) malam.

Nikmat yang menurut dia, yang didalamnya memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

Sambutan Kapolresta Arif lalu terhenti sejenak disela-sela setelah kedatangan Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya diatas panggung.

Kehadiran Habib Luthfi diatas panggung langsung mengajak jemaah untuk berdiri melantunkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Banser.

Acara pengajian akbar tersebut sendiri terselenggara atas inisiasi PCNU Kabupaten Cirebon dan Majelis Cirebon Timur Bersholawat (MCTB).

Setelah itu, Kapolresta Cirebon kembali dipersilakan melanjutkan pandangan umum kebangsaannya.

Dalam kesempatan tersebut, Kombes Pol. Arif mengajak sekaligus juga meneguhkan kembali bagaimana upayanya bersama-sama merawat kebhinekaan dalam rangka mempersatukan seluruh anak bangsa yang ada di republik ini.

“Kalau kemudian kita berbicara kebhinekaan kuncinya hanya satu yaitu bagaimana merawat kbhinekaan itu,” jelasnya.

Dengan toleransi, sambung dia, maka tanah air yang kita tempati akan bertahan hingga akhir hayat.

Selain mengundang Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya, pengajian tersebut turut hadir pula Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, segenap Forkopimda sera tamu undangan lainnya.

“Dengan toleransi, saling menghormati dan saling menghargai maka insya Allah tempat kita mencari nafkah, tempat kita membesarkan anak2 kita, tempat kita dikuburkan akan lestari sampai akhir jaman,” tutupnya.