Umum
Danrem 063/SGJ Cirebon: Siapapun yang Ganggu Kedaulatan NKRI Wajib Dihancurkan
CIAYUMAJAKUNING.ID – Pengajian akbar yang digelar di Kecamatan Ciledug Selasa (05/07) malam lalu menyisakan berbagai pandangan yang beragam terkait kebangsaan dan kebhinekaan. Tak terkecuali pandangan umum yang disampaikan oleh Komandan Resor Militer (Danrem) 063 Sunan Gunung Jati (SGJ) Cirebon Kolonel Infanteri Daniel Rakca Andalasawan.
Terkait tentang kebangsaan, menurut Danrem 063/SGJ Cirebon Daniel Rakca, kebangsaan adalah hukum antara orang dan negara yang memberikan yuridiksi atas perlindungan kepada warganya.
‘Sehingga dalam konteks kebangsaan, kita semua juga harus paham tentang apa itu wawasan kebangsaan. Merupakan konsepsi cara pandang yang dilandasi dengan kesadaran diri,” ujarnya yang pada malam itu mendampingi Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya bersama Kapolresta Cirebon Arief Budiman, Bupati Cirebon Imron Rosyadi, serta segenap jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon.
Kesadaran inilah yang menurut Daniel Rakca dianggap paling penting dan harus disadari bahwa keberadaan bangsa Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke sudah ditakdirkan oleh Allah swt.
“Dan perjuangan ini tidak mudah. Dengan doa, dengan nyawa, harta benda, yang begitu besar pengorbanannya. Dari ulama. Dari para tokoh, rakyat semuanya bersatu untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka,” beber dia.
Selain itu, ajaran Islam, sambung Daniel Rakca, sangat mendukung tegaknya pilar-pilar kebangsaan.
“Jadi kalau ada diantara kita yang masih mempertentangkan tentang kebangsaan khususnya pilar-pilar kebangsaan, dari Pancasila, kebhinekaan, NKRI dan Undang-undang 45 maka patut kita pertanyakan keberadaannya di negera kita ini. termasuk di Cirebon, setuju yaa?” tegasnya.
Daniel Rakca lalu mengutip arti Surat Al Hujarat ayat 13 yang berbunyi:
“Wahai manusia sungguh kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan kemudian kami jaadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu sekalian mengenal sungguh yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui dan Maha Pelindung.”
“Ini menjadi pandangan kita semua dan tentunya menjadi pedoman dan sudah jelas bahwa tidak ada keraguan tentang adanya perbedaaan antar umat manusia yang ada di Indonesia ini,” paparnya.
Selain itu, khusus untuk Wilayah Cirebon, Daniel Rakca juga mengutip petatah-petitih Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah pada zaman abad ke-15 yang dianggap relevan terkait tentang Pancasila.
“Pesan pertama, Wedia ning Allah, takutlah pada Allah. Mengartikan bahwa maksud dalam petatah-petitihnya yang pertama ini adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,” jelasnya.
Yang kedua, lanjut Daniel Rakca, Gegunem Sifat Kang Pinuji yang memiliki makna mengusung sifat-sifat terpuji kemanusian dan masuk ke dalam Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Yang ketiga, Den Welas Asih ing Sapapada. Utamakan cinta kasih kepada sesama. Pesan ini turut menyemarakkan semangat sila ketiga, yakni, Persatuan Indonesia.
Yang keempat, Angadahna ing Pepadu. Jauhi pertengkaran. Pesan ini termaktub dalam butir pancasila yang keempat yakni Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat, Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Dan yang kelima, Amapesa ign Bina Batan. Jangan serakah dalam hidup bersama. Ini menandakan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
“Jadi pada abad ke-15 para tokoh kita kesultanan kita (Cirebon-red) sudah menyampaikan pesan kepada kita semua (terkait kebangsaan-red),” jelas Daniel Rakca.
Kemudian tentang perlawanan rakyat. Ia menyampaikan bahwa sistem pertahanan bangsa Indonesia adalah sistem pertahanan semesta.
Artinya adalah bahwa sudah disepakati dalam UUD 1945 bahwa tidak ada satu pun orang, baik individu maupun kelompok yang dapat merongrong kedaulatan negara.
“Oleh karena itu, apabila ada sekelompok orang merongrong maka kita wajib membela. Wajib mencegah, wajib menangkal, bahkan wajib untuk menghancurkan siapapun baik dari luar maupun dalam negeri yang mengganggu kedaulatan Negara Repubilk Indonesia,” tegas dia.
Sebagai umat muslim, tambah Daniel Rakca, harus bisa berkontribusi mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur aman dan sejahtera.
“Sehingga apa yang telah dikorbankan oleh para pahlawan kita, tidak sia-sia dan kita menjadi bangsa yang terhormat berdaulat di dunia ini,” tutupnya. ***
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Umum1 minggu ago
Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Cirebon Hadirkan Solusi bagi Masyarakat
- Umum1 minggu ago
Viral di Medsos, Oknum Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Lifestyle1 minggu ago
Program Pembangunan Pemkab Cirebon Diminta Sesuai Kebutuhan Penyandang Disabilitas
- Budaya1 minggu ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Ekbis2 minggu ago
Serikat Buruh Cirebon Timur Temui Pj Bupati Bahas Regulasi Upah Minimum
- Ekbis1 minggu ago
Kuningan Diganjar Penghargaan Pinunjul Award 2024 dari BI Jabar