Connect with us

Umum

86 Persen Lakalantas di Tol Cipali Akibat Kelalaian Manusia

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Sebanyak 86 persen penyebab kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Tol Cikopo – Palimanan (Tol Cipali) didominasi oleh faktor kelalaian manusia.

Direktur Operasi Astra Tol Cipali Agung Prasetyo menuturkan, kelalaian yang sering terjadi yaitu, pengemudi kendaraan mengantuk, lelah, kurang antisipasi dan mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi.

“Dengan didasari data tersebut, kami sebagai pengelola Tol Cipali mengimbau para pengguna jalan selalu waspada,” pintanya di Majalengka, Kamis (29/09).

Dan ketika letih maupun mengantuk, sambung Agung, segera menepi ke tempat istirahat yang telah disediakan.

Ia mengatakan pihaknya juga bersama Polri, Kemenhub dan instansi terkait lainnya terus berupaya menekan angka kecelakaan dengan terus mengampanyekan gerakan keselamatan berkendara, baik skala kecil maupun besar.

Advertisement

“Kampanye keselamatan yang dilakukan hari ini merupakan salah satu bentuk keseriusan kami untuk terus meningkatkan kesadaran para pengguna jalan akan keselamatan berkendara, khususnya di jalan tol,” tutur Agung.

Berdasarkan data Departemen Traffic dan Security Astra Tol Cipali, kata dia, jumlah lakalantas di Tol Cipali mengalami penurunan sebesar enam persen apabila dibandingkan data tahun lalu.

Menurut Agung, angka enam persen penurunan itu didapatkan dari data kecelakaan periode Januari-Agustus 2021 dan Januari-Agustus 2022.

“Untuk data kecelakaan lalu lintas periode Januari hingga Agustus tahun 2021 tercatat 212 kasus, sedangkan pada periode sama tahun 2022 sebanyak 199 kasus,” katanya.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran pengguna jalan terhadap keselamatan berkendara, pengelola Tol Cipali secara terus menerus melakukan berbagai upaya baik dari sisi fasilitas keselamatan, fasilitas jalan, maupun fasilitas pendukung.

Advertisement

Seperti yang diwujudkan dengan pemasangan wire rope atau sling baja pada KM 106, alat timbang weight in motion yang dipasang di Palimanan, marka speed reducer di sepanjang jalur tol.

Kemudian lampu strobe pada sembilan titik area blindspot, 10 lampu flip flop, 40 titik lampu tiang dan tradisional bentuk yang mewakili budaya lima kabupaten sebagai aksesoris untuk mengurangi kejenuhan pengguna jalan, serta 166 unit kamera pengawas (CCTV) yang tersebar di setiap kilometer sepanjang Tol Cipali untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

“Kami terus berkomitmen dalam menciptakan kondisi jalan yang nyaman dan aman bagi para pengguna jalan dengan upaya penambahan fasilitas keselamatan di jalan tol. Melalui berbagai inovasi yang kami lakukan, kami berharap para pengguna jalan akan merasa aman dan nyaman saat berkendara,” katanya. ***

Advertisement
Continue Reading

Yang Lagi Trend