Connect with us

    Umum

    BPBD Kota Cirebon Tetapkan Lima Kelurahan Jadi Kampung Tanggap Bencana

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon Andi Wibowo, penanganan bencana alam terutama banjir yang terjadi perlu ada kerja sama lintas sektoral, agar permasalahan segera teratasi.

    “Penanganan bencana banjir di Kota Cirebon ini memang harus ditangani secara bersama-sama dengan perangkat daerah lainnya,” katanya, Sabtu (30/10).

    Menurut Andi, ketika semua bekerja secara bersama, maka penanganan bencana alam seperti banjir bisa teratasi secara segera.

    “Seperti normalisasi drainase yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sungai oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) dan penanganan setelah banjir oleh dinas terkait,” beber dia.

    Andi menceritakan, usai terjadi banjir pada Selasa (25/10) lalu yang mengakibatkan sejumlah jalan protokol, dan rumah warga terendam, pihaknya secara bersama-sama melakukan analisa ke lokasi kejadian.

    Advertisement

    “Usai banjir surut perangkat daerah bergerak untuk mengecek titik banjir untuk perbaikan, agar saat intensitas hujan tinggi, tidak terjadi lagi banjir dan titiknya semakin berkurang,” tuturnya.

    Selain peran perangkat daerah, sambung Andi, peran masyarakat juga menjadi kunci penanganan bencana alam, terutama dalam rangka mitigasi, serta penanganan dini.

    Untuk itu, BPBD Kota Cirebon telah menetapkan lima kelurahan tanggap bencana, antara lain Kelurahan Pekiringin di Kecamatan Kesambi dan Kelurahan Kasepuhan di Kecamatan Lemahwungkuk.

    Sementara tiga lainnya berada di Kelurahan Argasunya dan Harjamukti di Kecamatan Harjamukti, serta Kelurahan Sukapura di Kecamatan Kejaksan.

    Melalui lima kelurahan itu, Andi menyebutkan, pencegahan dan penanganan bencana bisa dilakukan di tingkat terbawah, yakni RT/RW hingga kelurahan.

    Advertisement

    Sehingga saat ada bencana bisa ditangani lebih dini dan tidak ada korban jiwa.

    “Kampung tanggap bencana ini merupakan program BNPB untuk masyarakat agar bisa memahami dan melakukan mitigasi bencana,” katanya.

    Terjadinya banjir di sejumlah titik, kata Andi, sebagian besar terindikasi karena saluran air yang tersumbat, ditambah curah hujan tinggi.

    Ia memastikan logistik dan alat kesiapsiagaan bencana, telah disiapkan oleh BPBD Kota Cirebon, berupa perahu karet, tenda darurat untuk dapur umum, makanan dan alat kebutuhan tidur.

    “Meskipun sudah siap semua, kami harap tidak digunakan. Karena kalau digunakan menandakan kondisi genting dan mengkhawatirkan,” ujar Andi. ***

    Advertisement

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend