Lifestyle
Pentingnya Bersendawa Pada Bayi, Begini Cara Tepat Melakukannya
CIAYUMAJAKUNING.ID – Sebagai seorang ibu banyak sekali yang perlu diperhatikan dari bayinya, bahkan warna urine hingga feses bayi pun turut menjadi perhatian seorang ibu. Seolah tidak ada bagian dari bayi sedikit pun yang tidak diperhatikan.
Bagi Anda yang menjadi papa atau mama baru pasti pernah merasakan panik saat bayi berkali-kali gumoh dan memuntahkan susu yang baru saja diminumnya.
Bahkan jika Anda bertanya pada orang zaman dulu yang suka mitos, dia akan bilang bahwa susu ibunya tidak enak, hingga sang bayi memuntahkannya. Ini adalah pernyataan dari mitos yang menyesatkan.
Penyebab bayi gumoh bukan karena susu ibunya tidak enak, namun karena perut bayi itu kecil dan sekat pencernaannya tidak sesempurna milik orang dewasa. Dalam posisi tertentu dan saat melebihi kapasitas, maka susu akan dikeluarkan lagi oleh bayi.
Jika Anda pernah mencicipi ASI (Air Susu Ibu) dan membandingkannya dengan susu formula, Anda akan tahu bahwa ASI memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan susu formula. Bahkan beberapa bayi menolak saat diberi susu formula karena memang jauh sekali rasanya dengan ASI. Maka dari mana bisa menyimpulkan bayi gumoh karena ASI-nya tidak enak?
Cara yang paling efektif untuk mengurangi intensitas gumoh pada bayi adalah dengan cara mengeluarkan angin dalam perut bayi dengan cara bersendawa. Sendawa adalah salah satu yang perlu diperhatikan setelah menyusui. Entah itu menyusui langsung atau menggunakan media lain.
Berikut ini adalah cara menyendawakan bayi yang tepat.
1. Cara Menyendawakan Bayi yang Tepat
Sama halnya seperti orang dewasa, bayi perlu bersendawa setelah minum. Hanya saja bayi tidak dapat bersendawa sendiri seperti orang dewasa. Bayi membutuhkan sedikit bantuan agar dapat bersendawa.
Berikut ini adalah beberapa cara menyendawakan bayi:
2. Dimiringkan
Bayi biasanya menyusu dalam posisi tidur karena memang mudah sekali tertidur. Posisi menyusui sambil tidur pun banyak dilakukan oleh ibu karena nyaman bagi ibu dan bayi.
Setelah bayi minum dan masih dalam posisi tidur, Anda dapat memiringkan bayi dan menepuk-nepuk punggung bayi dengan lembut. Tunggu beberapa menit sampai bayi mengeluarkan suara sendawa.
3. Mengangkat Kepala Bayi Agak Tinggi
Ada banyak posisi menyusui bayi yang bisa dilakukan, salah satunya adalah menyusui sambil menggendong bayi. Tidak perlu mengubah posisi setelah menyusui, cukup angkat agak tinggi salah satu tangan yang menopang kepala bayi. Dengan tangan satunya menepuk-nepuk punggung bayi.
Tunggu beberapa menit hingga bayi mengeluarkan sendawanya. Terkadang jika posisi kepala kurang tinggi, sendawa memang lebih lama keluarnya.
4. Menopang Bayi pada Bahu Ibu
Pada beberapa posisi bayi, bayi bersendawa disertai dengan sedikit gumoh. Ini hanya yang lumrah, karena pencernaan bayi belum kuat untuk menahan isi perut bayi. Anda dapat menggunakan posisi yang lebih tegak agar bayi tidak gumoh saat disendawakan.
Caranya letakan kepala bayi pada pundak ibu. Dengan posisi bayi menghadap ke ibu. Topang bagian bawah tubuh bayi dengan satu tangan. Tangan yang lain menepuk-nepuk punggung bayi hingga terdengar suara sendawa.
5. Menengkurapkan Bayi
Cara ini memang terkesan kurang populer dan tidak disarankan untuk bayi yang masih di bawah satu bulan. Namun untuk bayi yang berumur di atas satu bulan, cara ini cukup efektif sekaligus menstimulasi dia untuk membalik badannya dan mengangkat kepala.
Cara ini memang cukup cepat mengeluarkan sendawa bayi karena perut bayi tertekan. Apalagi jika kamu menengkurapkannya dan menaruhnya di perutmu, akan lebih cepat lagi. Namun, dalam posisi ini, sendawa kerap kali disertai oleh sedikit gumoh.
Alasan Bayi Perlu Bersendawa Setelah Menyusui
Sendawa pada memiliki banyak manfaat bagi bayi. Sehingga penting sekali bagi Anda untuk membuat bayi bersendawa setiap kali selesai menyusui.
Berikut ini alasan mengapa bayi perlu bersendawa setelah menyusui.
1. Tanda Bayi Kenyang Menyusu
Hal yang paling sering tidak disadari oleh ibu muda adalah mengetahui apakah bayinya kenyang menyusu atau kurang. Memberikan ASI hingga bayi kenyang sangat penting. Bayi yang kekurangan ASI bisa mengalami dehidrasi.
Dehidrasi pada bayi bisa dilihat dari warna kencingnya yang tidak jernih. Jika Anda menjumpai bayi Sahabat warna kencingnya agak kuning, maka bayi sedikit dehidrasi.
Namun, jika sudah berwarna oranye mendekati merah, maka Anda harus mulai cemas. Warna oranye menandakan bayi sangat dehidrasi. Jika dibiarkan maka bisa berbahaya, biasanya ditandai suhu badan bayi panas dan bisa sampai kejang-kejang.
Bayi gumoh adalah tanda bahwa bayi sudah menyusu sampai kenyang dan perut bayi sudah penuh. Begitu juga dengan sendawa menjadi tanda bahwa bayi sudah kenyang menyusu.
Dengan sendawa, Anda bisa menghindari bayi gumoh dan mengeluarkan banyak susu yang sudah diminumnya.
2. Mencegah Bayi Mengalami Kembung
Saat proses menyusui bayi tidak hanya menghisap cairan ASI. Adakalanya ada udara yang ikut masuk ke dalam perut bayi. Udara ini berkumpul dalam lambung dan dapat menyebabkan perut bayi menjadi kembung. Bahkan pada kasus tertentu dapat menyebabkan kolik dan membuat bayi merasa tidak nyaman.
3. Mengurangi Resiko Muntah atau Gumoh
Udara yang mengumpul pada lambung, jika tidak dikeluarkan akan mendorong isi perut. Pada bayi hal ini dapat menyebabkan bayi gumoh. Bahkan muntah dengan jumlah yang banyak. Tentunya hal ini sangat disayangkan.
Apalagi setelah banyak minum ASI bayi muntah, tentu cairan yang terserap akan berkurang. Jika bayi sering gumoh dan tidak diatasi dengan menyendawakannya, maka ditakutkan berat badan bayi akan susah naik secara signifikan.
4. Bayi Bisa Tidur Nyenyak
Jika bayi tidak disendawakan, gas yang ada di dalam lambungnya dapat mengganggu pencernaan si kecil. Sehingga si kecil akan merasa perutnya penuh dan rewel.
Jika Anda merasa bayi tiba-tiba rewel setelah menyusui dan diganti popok, coba cek apakah perutnya kembung atau tidak. Caranya dengan menepuk lembut dengan telunjuk pada perut bayi. Jika bayi kembung maka akan terdengar suara “dung dung” dan disertai dengan perut bayi yang membesar.
5. Jika Tidak Bersendawa
Adakalanya bayi tidak langsung bersendawa meski setelah disendawakan. Biasanya butuh waktu kurang lebih satu hingga dua menit untuk dapat membuat bayi bersendawa setelah menyusui.
Jika bayi masih tidak bersendawa setelahnya, Anda tidak perlu khawatir. Tidak mengapa asalkan bayi terlihat tidak rewel dan tidak ada tanda kembung pada bayi. Tapi jika terlihat bayi kurang nyaman dan kembung, Anda bisa mencoba beberapa posisi untuk menyendawakan bayi.
Penyebab lainnya bayi tidak bersendawa adalah karena gas dibuang dengan cara lain yaitu dengan bayi kentut. Jika bayi sudah kentut setelah minum ASI, maka tidak perlu lagi sendawa. Biasanya jika sudah kentut, bayi posisi sudah sangat kenyang dan ada kemungkinan dalam waktu dekat melakukan buang air besar.
Itulah beberapa cara menyendawakan bayi dan alasan pentingnya bayi bersendawa. Semoga tulisan ini membantu Anda yang sedang bermasalah dengan bayi yang gampang gumoh. ***
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- Umum4 hari ago
Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Cirebon Hadirkan Solusi bagi Masyarakat
- Ekbis2 minggu ago
Serikat Buruh Cirebon Timur Temui Pj Bupati Bahas Regulasi Upah Minimum
- Ekbis5 hari ago
OJK Lantik Sejumlah Pejabat Baru di Pusat dan Daerah
- Lifestyle4 hari ago
Program Pembangunan Pemkab Cirebon Diminta Sesuai Kebutuhan Penyandang Disabilitas
- Umum2 minggu ago
Disdukcapil Kuningan Buka Layanan Konsultasi pada Hari H Pilkada 2024
- Ekbis4 hari ago
Kuningan Diganjar Penghargaan Pinunjul Award 2024 dari BI Jabar
- Umum3 hari ago
Viral di Medsos, Oknum Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Diduga Lakukan Pelecehan Seksual