CIAYUMAJAKUNING.ID – Hingga triwulan ke-III, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon mendata realisasi investasi di daerah itu baru mencapai sebesar Rp2,8 triliun.
Menurut Kepala DPMPTSP Kabupaten Cirebon Dede Sudiono, saat ini investasi di daerahnya kian mudah.
“Karena investor dapat mendapatkan perzinaan melalui daring, dan ketika ingin mendampingi pun semua harus terfasilitasi,” ungkapnya, Jumat (11/11).
Dede menambahkan, investasi pada tahun 2022 terdapat beberapa perusahaan besar, mulai dari makanan, alas kaki, dan juga industri garmen.
Ia mengakui, nilai investasi sebesar Rp2,8 triliun masih tertinggal jauh ketimbang dengan investasi pada periode yang sama di tahun 2021.
“Pada tahun 2021 untuk triwulan III, nilai investasi sudah mencapai Rp4,4 triliun, jadi ada penurunan yang cukup signifikan,” tutur Dede.
Paa tahun 2022, DPMPTSP Kabupaten Cirebon menargetkan penyerapan investasi sebanyak Rp4,4 triliun, dan ia pesimis target tersebut bisa tercapai.
Saat ini, kata dia, Pemkab Cirebon memang mempermudah perizinan investasi, dan iklimnya pun semakin mudah.
“Apalagi di Kabupaten Cirebon sudah ada Satgas Percepatan Investasi dengan Bupati Cirebon sebagai ketuanya,” ujar Dede.
Namun, ia berharap industri padat karya bisa mendominasi investasi di Kabupaten Cirebon agar dapat menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya, sehingga pertumbuhan ekonomi daerah bisa maju. ***