CIAYUMAJAKUNING.ID – Orang tua di ingatkan untuk tidak menanggap anaknya yang kegemukan lucu karena kondisi obesitas pada anak sebenarnya merupakan suatu penyakit.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, jangan menganggap anak obesitas lucu dan dalam kondisi sehat.
“Jangan jadi idaman semua orang tua,” imbuhnya, Rabu (22/02).
Obesitas, menurut dr. Po[iprim, bisa jadi salah satu gejala sindrom metabolik selain hipertensi, gula darah tinggi, trigliserida tinggi, dan rendahnya kadar kolesterol HDL.
Beberapa tahun kemudian, lanjutnya, sindrom metabolik itu dapat berubah menjadi penyakit degeneratif seperti stroke, serangan jantung, kanker, dan diabetes melitus.
Kemudian dr. Piprim menyarankan untuk segera membawa ke dokter jika anak mengalami obesitas.
Cara mengindentifikasi anak yang obesitas menurut laman resmi Kementerian Kesehatan, salah satunya adalah dengan mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI).
Dengan rumus, berat badan dalam satuan kilogram di bagi kuadrat tinggi badan dalam satuan meter.
Anak di katakan kelebihan berat badan jika IMT lebih dari 22,9, di nilai obesitas I jika IMT berada di angka 25-29,9 dan obesitas II jika IMT lebih dari 30.
Untuk mencegah anak mengalami obesitas, jelas dr. Piprim, kuncinya yakni dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat yang di sarankan yakni dengan berhenti mengkonsumsi ultraprocessed food, junk food tinggi gula dan tinggi tepung,
Ia menyarankan untuk kembali ke mengkonsumsi real food yang kaya akan protein hewani dan sayuran hijau.
Selain itu, kembali mengkonsumi makanan tanpa barcode agar hidup keluarga lebih sehat.
“Jangan lupa juga, jadikan olahraga rutin sebagai budaya sehat keluarga,” imbuh dr. Piprim mengingatkan. ***