https://ciayumajakuning.id
No Result
View All Result
Senin, 27 Maret 2023
  • Umum
  • Seni & Budaya
  • Pariwisata
  • Kuliner
  • Ekbis
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Cek Fakta
Informasi Seputar Cirebon Raya
No Result
View All Result
Home Budaya

Tradisi Nyiram Gong Sekaten Keraton Kanoman Cirebon, Alarm Pengingat Sucikan Diri

Keraton Kanoman Cirebon rutin setiap menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW, gamelan sekaten dikeluarkan dan dibersihkan melalui Ritual Nyiram Gong Sekaten.

by Sudastika
11 Maret 2023
in Budaya
Tradisi Nyiram Gong Sekaten Keraton Kanoman Cirebon, Alarm Pengingat Sucikan Diri

Tradisi Nyiram Gong Sekaten di Keraton Kanoman Cirebon. (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

CIAYUMAJAKUNING – Momen keluarnya gong yang berusia lebih dari 500 tahun ini menjadi salah satu kesempatan bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya untuk menyaksikan secara langsung bagaimana rupa gamelan pusaka yang hanya muncul sekali dalam setahun itu.

Ritual ini sekaligus menyiratkan sebagai alarm bahwa bagi siapa pun untuk selalu menyucikan diri dari segala godaan. Lalu bagaimana Prosesi Ritual Pencucian Gong Sekaten? Berikut Ulasannya!

BacaJuga

300 Pesepeda Ontel Ikut Tradisi Munggahan di Buntet Pesantren Cirebon

Komisi I DPRD Apresiasi Niat Mahasiswa UNAS Jakarta Gali Seni Budaya Kota Cirebon

30 Lebih dari 58 Jenis Kesenian di Kabupaten Cirebon Hampir Punah

Bupati Kuningan Jadi Narasumber Dialog Kebudayaan PWI Pusat di Medan

Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina, mengatakan Nyiram Gong Sekaten berlangsung hanya satu kali dalam setahun, tepatnya pada tanggal 7 Mulud Kalender Aboge Keraton.

“Proses keluarnya Gong Sekaten ini menjadi penanda akan di laksanakanya prosesi Panjang Jimat,” katanya.

Proses di mulai ketika keluarga Keraton Kanoman yang di pimpin Pangeran Patih Raja Muhammad Qadiran mengeluarkan gamelan sekaten. Mereka berjalan kaki membawa gamelan ke Langgar Alit untuk di sucikan. Ratusan warga turut hadir menyaksikan tradisi tersebut.

Keluarga keraton lalu membaca solawat dan doa sebelum proses pencucian pusaka itu. Di luar ruangan, para abdi dalem berbaris, menjaga jalur ritual, termasuk tempat pencucian gamelan sekaten.

Pencucian di mulai saat Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran membaca doa dan membasuh gong besar yang dipegang dua abdi dalem. Setelah itu, pimpinan nayaga, melanjutkan pencucian untuk tiga gong besar, 20 bonang, dan 6 rangkaian saron.

Pencucian menggunakan air kembang di sumur Langgar Alit, air kelapa hijau yang sudah di fermentasi, dan batu bata merah yang telah dihaluskan dengan cara mengusapkan tepes (kulit kelapa kering) ke gamelan sekaten yang di tata di atas balok.

Menurut Ratu Arimbi, alat dan bahan untuk membersihkan gamelan sekaten di yakini mampu memperlambat pusaka berkarat sehingga bunyinya tidak fals.

 

Sejarah Gamelan Sekaten

Ia menambahkan, gamelan sekaten itu merupakan pemberian Sultan Trenggono, Raja Demak Bintoro III kepada Ratu Wulung Ayu yang merupakan putri dari salah satu Wali Songo Sunan Gunung Jati dengan istri Nyimas Tepasari.

Ratu Wulung Ayu mendapat hadiah itu usai di tinggal wafat suaminya, Adipati Unus. Gamelan di berikan saat Ratu Wulung Ayu ingin pulang ke Cirebon. Ia selalu membunyikan gamelan itu setiap Bulan Maulud dan sejak itulah gamelan selalu di cuci hingga saat ini.

Dalam perjalanannya, pusaka tersebut juga di gunakan sebagai media penyebaran ajaran Islam melalui tabuhan gamelan. Imbalan untuk dapat menyaksikan pertunjukan gamelan sekaten adalah syahadat.

Sekaten sendiri berasal dari kata syahadatain atau bersyahadat. Itulah mengapa air bekas pencucian gamelan sekaten yang sudah di doakan dan di beri selawat menjadi rebutan warga agar berkah.

Setelah melakukan nyiram gong sekaten, gong itu kembali di tata di Bangsal Sekaten untuk di tabuh selepas Isya (7 Maulud).

Para Nayaga kembali membuyikan gong itu bersama perangkat gamelan lainnya pada pagi, siang, sore, dan malam hingga atau puncak acara Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Maulud (Panjang Jimat).

Hingga kini tradisi Nyiram Gong Skaten masih tetap terjaga sekaligus menjadi saksi bisu kebesaran tradisi Islam di Cirebon tepatnya di Keraton Kanoman Cirebon.

Maka tak heran jika Pemprov Jabar pada tanggl 23 Februari 2023 mengukuhkan Tradisi Nyiram Gong Sekaten Cirebon sebagai Warisan Budaya Takbenda 2023 bersama 54 karya budaya lainnya yang berada di Jabar. ***

Tags: CiayumajakuningGong SekatiKeraton Kanoman CirebonKota CirebonTradisi Nyiram Gong Sekaten

Related Posts

300 Pesepeda Ontel Ikut Tradisi Munggahan di Buntet Pesantren Cirebon

300 Pesepeda Ontel Ikut Tradisi Munggahan di Buntet Pesantren Cirebon

20 Maret 2023
Komisi I DPRD Apresiasi Niat Mahasiswa UNAS Jakarta Gali Seni Budaya Kota Cirebon

Komisi I DPRD Apresiasi Niat Mahasiswa UNAS Jakarta Gali Seni Budaya Kota Cirebon

13 Februari 2023
30 Lebih dari 58 Jenis Kesenian di Kabupaten Cirebon Hampir Punah

30 Lebih dari 58 Jenis Kesenian di Kabupaten Cirebon Hampir Punah

10 Februari 2023
Tak Perlu Risau, Samsat Kawin Layani Buruh Pabrik Majalengka Bayar Pajak

Bupati Kuningan Jadi Narasumber Dialog Kebudayaan PWI Pusat di Medan

9 Februari 2023
Cap Go Meh 2023, Potret Sejuknya Keberagaman Kota Cirebon

Cap Go Meh 2023, Potret Sejuknya Keberagaman Kota Cirebon

6 Februari 2023
Paguyuban Plat R

Rayakan Among-Among Paguyuban Plat R Wilayah III Cirebon Gelar Seni Budaya

5 Februari 2023
  • Nama Pejabat Cirebon 2023

    Berikut Daftar Nama Eselon II Pemkab Cirebon Pada Rotasi 2023

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Politisi Golkar Dedi Mulyadi Tawarkan Pekerjaan Ini Kepada Sabil

    5 shares
    Share 2 Tweet 1
  • Pertama di Indonesia Klinik Serasa Hotel Hanya Ada di SM Pratama

    4 shares
    Share 2 Tweet 1
  • Ini Rahasia Aroma Khas Tahu Gejrot Asli Ciledug Cirebon

    3 shares
    Share 1 Tweet 1
  • Lirik Lagu Tarling Cirebonan Dian Anic Batur Kesepian Dan Terjemahan

    4 shares
    Share 2 Tweet 1
ExtraBed.id
ExtraBed.id

Redaksi | Tentang Kami | Pedoman Media Siber

Partner

© 2020 ciayumajakuning.id - PT. Sonde Mitra Utama
No Result
View All Result
  • Umum
  • Seni & Budaya
  • Pariwisata
  • Kuliner
  • Ekbis
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Cek Fakta

© 2020 ciayumajakuning.id