CIAYUMAJAKUNING.ID – Dalam buku itu di ceritakan, Sunan Gunung Jati pernah berjalan di atas laut saat pergi dari Mesir menuju Tanah Jawa. Ada pula yang menceritakan, ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaiman.
Selain itu, ada beberapa karomah Sunan Gunung Jati yang juga fenomenal, apa saja? Berikut ulasannya:
1. Hilangnya Istana Pakuan
Ketika Kerajaan Galuh Pakuan kalah usai dari pasukan Demak bimbingan Sunan Gunung Jati (1568), Syarif Hidayatullah memberikan dua opsi.
Pertama, para pembesar Istana Pakuan yang bersedia masuk Islam akan di jaga kedudukan dan di persilakan tetap tinggal di keraton. Kedua, bagi yang tidak bersedia maka harus keluar dan di tempatkan di pedalaman Banten.
Sebagian besar para pangeran dan putri raja menerima opsi pertama, sedangkan pasukan kawal istana dan panglimanya sebanyak 40 orang memilih opsi kedua.
Mereka inilah cikal bakal penduduk Baduy yang hingga kini terus melestarikannya pemukimannya dengan membatasi hanya 40 kepala keluarga saja.
Sementara para Pendeta Sunda Wiwitan menolak opsi pertama dan kedua. Mereka ingin tetap memeluk agama Sunda Wiwitan (aliran Hindu di wilayah Pakuan) tetapi tetap bermukim di wilayah Istana Pakuan.
Dengan karomahnya, Sunan Gunungjati lalu memindahkan Istana Galuh Pakuan ke alam gaib sehingga para Pendeta Wiwitan tidak lagi berada di Istana.
2. Merubah Pohon Jadi Emas
Konon, saat Syarif Hidayatullah hendak menunaikan rukun Islam ke Baitullah, ia di bekali ibunya uang. Di tengah perjalanan, ia di hadang kompotan perampok dan memberikan semua uang pemberian ibunya.
Namun para penyamun tidak puas, karena menyangka bahwa ia membawa uang lebih. Mereka lalu terus memaksanya.
Syarif Hidayatullah malah tersenyum melihat ulah para perampok dan menyuruh mereka melihat ke sebuah pohon.
“Ini ada satu lagi, sebuah pohon dari emas, bagilah di antara kawan-kawanmu”.
Ajaib, ternyata pohon yang ditunjuknya berubah menjadi emas. Mereka pun akhirnya masuk Islam dan menjadi murid Syarif Hidayatullah.
3. Mengeluarkan Tikus dari Surban guna Menyerang Musuh
Dalam Serat Walisana dengan langgam durma di ceritakan, salah satu karomah Sunan yakni saat peperangan antara pasukan Demak dengan para tentara Majapahit. Dalam peristiwa itu, Syarif Hidayatullah mengeluarkan surbannya dan mengibaskannya. Ajaib, ribuan bala tentara tikus muncul menyerang bala tentara Majapahit hingga lari tunggang langgang.
4. Menghilangkan Bala Tentara Pangeran Kuningan
Dalam Babad Tanah Sunda dan Babad Cirebon (t.t.: 85-86) di kisahkan bahwa suatu saat Syarif Hidayatullah bertanya kepada Pangeran Kuningan tentang cara meng-Islamkan raja-raja Pasundan.
Pangeran Kuningan menjawab bahwa ia dapat mendatangkan bala tentara dengan cara mengumpulkan kerikil dan jamur merang yang di tetesi jimat cupu tirta bala hingga memenuhi alun-alun Cirebon.
Peristiwa ini sempat menimbulkan kehebohan sehingga Syarif Hidayatullah membacakan doa tolak bala sehingga bala tentara Pangeran Kuningan itu seketika hilang.
5. Tebakannya Benar Bahwa Ong Tien, Putri Kaisar China Hamil
Sunan Gunungjati pergi ke di Nan King (1479), Cina sambil membuka pengobatan ala tabib. Setiap yang datang berobat di ajarinya berwudu dan diajak salat. Konon, banyak rakyat yang berhasil di sembuhkannya sehingga namanya kian terkenal hingga Kaisar Hong Gie dari Dinasti Ming.
Kaisar Hong Gie lalu mengundangnya untuk di uji kemampuannya dan meminta agar putrinya Lie Ong Tien seolah-olah hamil dengan meletakan baskom di perutnya. Lalu ia duduk berdampingan dengan saudarinya yang memang sedang hamil tiga bulan.
Sunan Gunungjati lalu di suruh menebak siapa yang sedang hamil. Tak ragu beliau menunjuk Ong Tien. Jelas saja Sang Kaisar tertawa terkekeh dan mencemoohnya. Sang Kaisar kemudian mengusirnya pulang ke Cirebon.
Namun tetiba, ternyata Ong Tien memang tengah hamil sedangkan kandungan saudarinya justru lenyap. Kaisar pun meminta maaf dan memohon agar Ong Tien di nikahi. Sunan Gunung Jati pun akhirnya menikahi Ong Tien.
6. Bertemu Nabi
Melansir dari Channel Youtube Kisah Para Wali, Sunan Gunungjati pernah bertemu dengan Nabi Muhammad atas petunjuk seekor naga. Kala itu ia sedang sendirian di gedung perpustakaan fokus membaca Kitab Usul Kalam.
Ia lalu termotivasi ingin berguru kepada Nabi Muhammad walaupun sejatinya, beliau sudah paham bahwa Rasulullah sudah wafat.
Lantas Sunan Gunungjati meminta izin kepada ibunya dan pamit untuk berangkat pada 5 Jumadil Awal 1466.
Di sebuah hutan, seekor naga besar menghadang perjalanan Sunan Gunung Jati dan bertanya, “Siapa kamu dan mau kemana?”
Ia lau menjawab bahwa dirinya sedang mencari Rasulullah. Sang Naga lalu berkata, jika ingin bertemu Nabi, maka berjalanlah ke arah barat menuju Pulau Majeti.
Sunan Gunungjati lalu mengikuti arahan naga, dan berhasil bertemu Nabi Muhammad pada 28 Rajab 1446 Masehi.
Nabi Muhammad lalu menasehati Sunan Gunungjati agar mematuhi perintah dan larangan Allah dalam Al Quran.
Demikianlah beberapa karomah Sunan Gunungjati yang semoga bisa menjadi ibroh bagi kita. ***