Budaya

Warga Sunda Wiwitan Gelar Seren Taun 22 Rayagung 1956 di Cigugur Kuningan

Published

2 tahun ago

8 Juli 2023

CIAYUMAJAKUNING.ID – Kegiatan budaya Seren Taun 22 Rayagung 1956 Saka Sunda resmi di gelar di Gedung Paseban Tri Panca Tunggal, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan yang di awali dengan agenda Damar Sewu.

Ketua panitia Ratu Juwita Djatikusumah mengatakan Seren Taun kali ini mengangkat tema ‘Merawat Pusaka Budaya Nusantara’.

“Ada beberapa agenda yang akan pada seren taun kali ini sebagai bagian dari acara syukuran masyarakat Kepada Tuhan Yang Maha Esa,” terangnya, Kamis (06/07) malam.

Agenda itu, lanjut Ratu Juwita, di antaranya pesta dadung, miceun hama, menabuh seribu ke kentongan, dan pentas seni budaya nusantara dari beberapa seniman Indonesia.

Ada juga pameran naskah kuno yang pesertanya dari Sulawesi Selatan, Kalimantan, suku adat Osing, Indramayu dan manuscript milik Paseban.

Acara di lanjutkan dengan membacakan naskah kuno, helaran budaya, dan kidung spritual sesuai spirit warga Cigugur yang plural serta toleran.

Sementara itu, Pupuhu Masyarakat Adat Karuhun Urang Gumirat Barna Alam berharap gelaran upacara seren taun dapat berjalan sukses tanpa ekses.

Kegiatan budaya Damar Sewu Seren Taun. (Pemkab Kuningan)

“Upacara seren taun sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat adat kepada Tuhan dengan tetap menjaga kedamaian di antara kita semua,” terangnya.

Bupati Kuningan Acep Purnama yang turut hadir sangat mengapresiasi atas eksistensi warga Sunda Wiwitan yang konsisten menjaga marwah kebudayaan lokal.

“Seren taun merupakan ikon penting budaya Kuningan yang telah di akui, terbukti telah di tetapkannya sebagai warisan takbenda,” ungkapnya.

Seren Taun ini, kata Acep, sangat bermakna serta memiliki nilai stimulus dalam melestarikan budaya.

Pemkab Kuningan, lanjutnya, juga berkomitmen untuk terus mendukung upaya pelestarian dan pengembangan budaya Kuningan.

“Seren Taun merupakan bagian penting dalam menjaga identitas budaya, membangun kesadaran melestarikan tradisi dan memperkuat persatuan,” pungkas Acep. ***