CIAYUMAJAKUNING.ID – Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih mengapresiasi kegiatan Hari Koperasi Nasional yang ke-76 tingkat Kabupaten Cirebon yang diselenggarakan secara meriah dan istimewa.
Menurut Ayu sapaan akrabnya Wabup Cirebon, rangkaian kegiatan hari Koperasi Nasional yang ke-76 tingkat Kabupaten Cirebon tahun ini banyak yang dilakukan, di antaranya ada 15 kegiatan.
“Koperasi tidak hanya untuk mensejahterakan anggotanya, namun lebih kepada memberikan CSR nya,” kata Ayu usai membuka peringatan Hari Koperasi Nasional ke 76 tingkat Kabupaten Cirebon di halaman kantor Dinas Koperasi dan UKM, Selasa (8/8/2023).
Ayu mengatakan, seperti tahun ini, Koperasi di Kabupaten Cirebon seperti Koperasi Cipta Dana telah memberikan CSR, di antaranya memberikan CSR berupa pemberian kaki palsu kepada kaum difable Kabupaten Cirebon. “Ada 60 kaki palsu yang diberikan. Dan ini baru tahun ini diberikan,” kata Ayu.
Oleh karenanya, diharapkan Ayu, CSR ini memang dibutuhkan dalam pembangunan Kabupaten Cirebon, karena pemda tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan peran lainnya di antaranya adalah dari CSR.
“Berharap CSR dari yang lainnya dapat berkontribusi lebih untuk pembangunan Kabupaten Cirebon,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra menambahkan, pada peringatan hari Koperasi Nasional ke 76 tingkat Kabupaten Cirebon yang digelar dengan 15 kegiatan ini berusaha membantu masyarakat Kabupaten Cirebon.
“Jadi koperasi tidak hanya berkutat pada simpan pinjam untuk anggotanya saja, tetapi lebih bermakna untuk masyarakat Kabupaten Cirebon,” kata Dadang.
Salah satunya, masih kata Dadang, yaitu mendampingi Koperasi yang memberikan CSR untuk kaum difable. Kata dia, di luar itu juga, kemitraan kewirausahaan tetap ia lanjutkan seperti pembinaan untuk ke arah koperasi dan pelaku UMKM untuk Kabupaten Cirebon dapat berkiprah di tingkat nasional maupun regional.
“Jumlah koperasi di Kabupaten Cirebon ada 831, yang aktif 330an, yang sudah melakukan RAT ada 120an. Faktor yang belum RAT adalah kebanyakan permasalah intern dan permodalan serta pengolaan manajemen,” tutup Dadang.