Connect with us

    Umum

    Beri Solusi Polemik Sampah Mahasiswa KKN UPI Gelar Sosialisasi di Desa Cempaka

    Published

    on

    KkN Upi di Cirebon

    CIAYUMAJAKUNING.IDSampah telah menjadi permasalahan utama yang ada di Kabupaten Cirebon, khususnya di Desa Cempaka, Kecamatan Plumbon.

    Walaupun dengan banyaknya perumahan dengan pengelolaan sampahnya sendiri, masyarakat setempat yang tinggal di luar perumahan cenderung mengatasi penumpukan sampah di rumah dengan cara membakarnya di halaman rumah atau membuang sampah secara langsung ke sungai maupun lahan kosong.

    Hal ini menunjukan jika kepedulian terkait sampah di Desa Cempaka tergolong minim.

    Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2022/2023 bekerja sama dengan Karang Taruna di Desa Cempaka dalam pengolahan sampah organik dan anorganik.

    Salah seorang Mahasiswa KKN Tematik UPI, Mohammad Ibnu Jouvany mengatakan, untuk memecahkan persoalan ini maka pihaknya menggelar sosialisasi terkait hal tersebut di Kantor Desa Cempaka dengan dihadiri Ketua RT dan RW setempat sebagai partisipan.

    Advertisement

    “Untuk pengolahan sampah organik, maggot menjadi topik utama dalam upaya pemanfaatan sampah organik rumah tangga. Maggot merupakan larva lalat tentara hitam atau Black Soldier Fly (BSF),” ujarnya.

    Lebih lanjut kata dia, Maggot biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak, terlebih karena maggot memiliki kandungan protein mencapai 40-45% dan lemak 25-32%. Selain larvanya, kotoran dan pupa maggot dapat dijadikan sebagai pupuk kompos.

    “Dengan segala manfaatnya, maggot dapat menjadi ladang bisnis yang cukup menggiurkan bagi masyarakat,” paparnya.

    Kemudian untuk sampah anorganik, Mahasiswa KKN Tematik UPI melakukan percobaan pembuatan paving block dengan bahan utama limbah plastik, kemudian dibuat video sebagai bahan presentasi kepada masyarakat.

    Pengolahan limbah plastik menjadi paving block ini dilakukan dengan cara melelehkan sampah plastik menggunakan kompor dan kaleng cat bekas sebagai wadahnya.

    Advertisement

    “Pada prosesnya, dibutuhkan sekitar dua sampai tiga kilogram sampah plastik murni. Setelah sampah plastik melebur, ditambahkan sekitar 15 ml oli bekas dan 400 gr semen sebagai bahan tambahan agar paving block dapat terbentuk sempurna,” ucapnya.

    Pengolahan sampah organik dan anorganik secara terpisah memang tidak mudah untuk dilakukan.

    Namun dengan upaya ini, Mahasiswa KKN Tematik UPI berharap agar masyarakat dapat lebih meningkatkan kepedulian terhadap sampah dan dapat memberikan inspirasi agar sampah organik dan anorganik dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, bahkan menjadi sebuah produk yang berguna dan menghasilkan nilai jual.

    “Oleh karena itu Mahasiswa KKN Tematik UPI menyerahkan guide book agar pemerintah desa dapat bekerjasama dengan masyarakat untuk pengolahan sampah,” pungkasnya.***

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend