CIAYUMAJAKUNING.ID – Hingga Juli 2023, kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Ciayumajakuning dalam kondisi stabil dengan intermediasi positif dan penyaluran kredit 49 kantor cabang bank tercatat sebesar Rp50,32 triliun, meningkat 11,20 persen.
OJK Cirebon juga melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri tabungan dan deposito sebesar Rp40,81 triliun, meningkat 1,97 persen.
“Dengan tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 123,31 persen,” demikian bunyi rilis yang redaksi terima. Rabu (31/08).
Rasio profitabilitas yang tercermin oleh Return on Asset (ROA) juga tercatat positif sebesar 1,76 persen meskipun mengalami penurunan sebesar 0,44 persen.
Profil risiko Bank umum dan Bank Umum Syariah menunjukkan peningkatan dengan rasio NPL gross sebesar 2,71 persen.
Kinerja intermediasi 19 BPR juga relatif stabil dengan penyaluran kredit sebesar Rp2,49 triliun, menurun sebesar 0,40 persen.
Demikian pula Dana Pihak Ketiga BPR yang sebesar Rp2,3 triliun, turun sebesar 2,12 persen.
Dengan demikian, LDR BPR mengalami peningkatan pada posisi Juli 2023 menjadi sebesar 85,31 persen.
Sementara itu, dari sisi permodalan BPR masih terjaga dengan baik yakni sebesar 21,70 persen.
Profitabilitas BPR di Ciayumajakuning per Juli 2023 tercatat sebesar negatif 0,26 persen, turun 0,55 persen.
Rasio Beban Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) BPR tercatat sebesar 109,49 persen, meningkat 17,41.
Adapun NPL (gross) per Juli 2023 tercatat sebesar 17,30 persen, meningkat 5,63 persen.
Berdasarkan kredit yang di salurkan BPR kelima sektor ekonomi terbesar sebesar Rp73,84 miliar, meningkat 47,60 persen.
Pada periode yang sama, penyaluran kredit ke sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp334,74 miliar, meningkat 2,98 persen.
OJK Cirebon terus melakukan langkah pengawasan supaya BPR lebih efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Kinerja intermediasi Industri Keuangan Non Bank (IKNB) per Juni 2023 juga naik dengan outstanding piutang pembiayaan sebesar Rp5,79 triliun, meningkat 8,22 persen.
Sementara outstanding piutang modal ventura menjadi Rp299,28 miliar, naik 11,89 persen.
Menggeliatnya kembali perekonomian pasca covid-19 dan volatilitas keuangan akibat sentimen negatif global turut berpengaruh pada kinerja pasar modal di Ciayumajakuning.
Masyarakat kembali memilih menempatkan dana pada pengembangan usahanya dan instrumen investasi yang berisiko rendah seperti obligasi dan emas.
Dalam rangka memperkuat fungsi pelindungan konsumen, OJK Cirebon saat ini gencar melaksanakan literasi guna meningkatkan pemahaman produk dan layanan keuangan.
Hal ini guna meingkatkan inklusi keuangan yang berkualitas, bijak, dan bertanggung jawab.
Hingga Juli 2023, OJK Cirebon telah melakukan 52 kali edukasi keuangan dengan 5.570 peserta di antaranya penggunaan produk keuangan, ciri-ciri investasi dan pinjol ilegal.
Sasaran edukasi adalah ibu rumah tangga, Kelompok Wanita Tani, Pelaku UMKM, ASN, Pelajar, Mahasiswa, dan Difabel.
OJK Cirebon senantiasa memonitor kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di Ciayumajakuning dan mendorong untuk terus berkontribusi dalam perluasan akses. ***