Connect with us

    Umum

    150 Pelajar SMA Ikuti Sosialisasi Pembauran Kebangsaan Bakesbangpol Indramayu

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Sebanyak 150 pelajar SMA sederajat mengikuti kegiatan sosialisasi pembauran kebangsaan yang di gelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Indramayu di SMK Negeri 2 Indramayu, Kamis (23/11).

    Plt Kepala Bakesbangpol Indramayu Suwenda mengatakan pembauran kebangsaan merupakan wadah informasi, komunikasi, konsultasi dan kerjasama antarwarga.

    “Guna menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan di kalangan generasi muda,” tuturnya.

    Oleh karena itu, lanjut Suwenda, pembauran kebangsaan harus terus di perjuangkan sungguh-sungguh sehingga dapat menekan potensi konflik yang terjadi.

    Hadir dalam sosialisasi Dandim 0616 Indramayu Letkol ARM Andang Radianto yang memaparkan generasi muda di harapkan dapat memahami wawasan kebangsaan.

    Advertisement

    Andang membeberkan dampak memudarnya wawasan kebangsaan seperti kehilangan jati diri bangsa dan ancaman disintegrasi.

    “Serta melemahnya daya saing dan daya tangkal dan tidak terwujudnya tujuan dan cita-cita bangsa,” terangnya.

    Selain itu, Andang juga berpesan kepada generasi muda untuk dapat ikut serta dalam upaya bela negara tanpa membeda-bedakan suku, ras serta golongan.

    Kabid Hukum HAM DPP MPPI Eko Junanto mengatakan generasi muda harus mengetahui empat konsesus dasar berbangsa yakni Pancasila, UUD, NKRI dan 1945.

    “Hakikat yang terkandung dalam konsensus dasar merupakan nilai yang di sepakati dan di pandang baik,” ucapnya.

    Advertisement

    Ketua Lembaga Advokasi Konsumen Indramayu Wawan Sugiarto menjelaskan suatu keharusan mengajarkan generasi muda dalam menghargai perbedaan budaya, agama dan suku.

    “Pembauran kebangsaan bagi pelajar merupakan pondasi dalam membangun persatuan dalam keanekaragaman,” terangnya.

    Kabid Idwasbang dan Ketahanan Ekonomi Bakesbangpol Soimalia berharap Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) di Indramayu dapat terbentuk.

    “Terbentuknya FPK sebagai wadah informasi, komunikasi, konsultasi dan kerjasama antara warga masyarakat yang berbeda suku dan adat istiadat,” pungkasnya. ***

    Advertisement
    Continue Reading

    Yang Lagi Trend