CIAYUMAJAKUNING.ID – Berakhir sudah masa jabatan Bupati Majalengka Karna Sobahi dan Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana selama lima tahun tepat pada tanggal 19 Desember. Keduanya pun menggelar acara perpisahan dengan jajaran Pemkab.
Sekda Majalengka Eman Suherman menghaturkan banyak terima kasih kepada keduanya karena telah banyak memberikan kemajuan bagi Kabupaten Majalengka.
“Sebagai leader bagi kabupaten yang di juluki kota pensiunan telah banyak mengubah di bidang infrakstruktur dan SDM,” ucapnya di Setda Majalengka, Senin (18/12).
Terbukti dengan pembangunan infrastruktur jalan, layanan kesehatan, pendidikan maupun bansos.
Sisa jabatan Bupati setahun ke depan akan di lanjutkan Asda Pemerintahan dan Kesra Pemprov Jabar Dedi Supandi, kelahiran Rajagaluh.
Selama memimpin, kebijakan strategis Karna yakni pengentasan kemiskinan dengan program rutilahu, bansos dan UMKM.
Penyerapan anggaran pendidikan dari APBD sebesar 20 persen di pergunakan untuk pembangunan sekolah dan penyediaan buku pelajaran.
Layanan kesehatan program 100 hari kerjanya ‘Rantang Ka Nyaah’ telah banyak membantu para lansia.
Juga pembangunan RS Talaga, penambahan fasilitas di RS Majalengka, Cideres, puskesmas, pembagian BPJS Kesehatan gratis kepada 172.437 orang.
Ada juga pemberian insentif guru ngaji, imam masjid dan bantuan sarana keagamaan.
Pelayanan KTP gratis secara mobile juga di lakukan di tiap titik.
PBB yang sempat menjadi perdebatan karena kenaikan harga NJOP di evaluasi serta peningkatan tunjangan kinerja ASN.
Pencapaian indikator makro untuk IPM pada awal tahun kepemimpinan di 2018 sebesar 66,72 naik menjadi 68,85 di 2023.
Sedangkan PDRB per kapita semula sebesar Rp 15.7400 menjadi Rp 19.877.
Untuk laju pertumbuhan ekonomi 5,17 persen menurun saat awal kepemimpinan sebesar 6,23 persen.
Angka pengangguran pada 2023 turun menjadi 4,88 persen, demikian juga dengan penduduk miskin 10,37 persen.
Karna mengatakan masih ada yang belum di tuntaskan seperti rehabilitasi gedung sekolah dan di pastikan rampung pada 2024.
“Beberapa waktu lalu kami ekpose di Kemendikbudristek, anggaran rehab sekolah bertambah yang semula Rp40 miliar menjadi Rp67 miliar,” ujarnya. ***