Connect with us

Lifestyle

Ketua PKK Kuningan Jadi Narasumber Pimda Nyawah ke-10 di SMP Negeri 1 Garawangi

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Program ‘Pimpinan Daerah Menyapa Siswa di Sekolah’ (Pimda Nyawah) Disdikbud Kabupaten Kuningan episode ke-10 di gelar di SMP Negeri 1 Garawangi, Kecamatan Garawangi dengan narasumber Ketua PKK Kuningan Susi Widyawati Hidajat.

Pimda Nyawah bertajuk ‘Stop Bullying melalui Pentingnya Pendidikan Parenting dalam Pembentukan Karakter Anak Didik’ di gelar hybrid SD dan SMP se-Kuningan.

Susi mengatakan perundungan (bullying) adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya.

“Yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan yang di lakukan oleh perorangan ataupun kelompok.” jelasnya, Rabu (24/01).

Bullying, kata Susi, sangat berdampak pada anak terutama pada psikologis, sosial, fisik, reproduksi, dan tumbuh kembang anak.

Advertisement

Untuk itu harus ada upaya pencegahan bullying yang harus di lakukan baik oleh anak itu sendiri, pihak keluarga, oleh satuan pendidikan dan masyarakat.

Menurutnya, pendidikan parenting penting dalam membentuk anak didik karena memberikan pemahaman tentang cara mengasuh anak secara efektif.

Peserta Pimda Nyawah di Garawangi. (Pemkab Kuningan)

“Oleh karena itu sekolah harus mengimplementasikan pendidikan parenting,” ucap Susi.

Ia menerangkan ada beberapa implementasi pendidikan parenting di sekolah yaitu memberikan sosialisasi kepada orang tua dan mengintegrasikannya dalam pembelajaran.

Setelah itu, akan muncul indikator keberhasilan implementasi tersebut, yaitu peningkatan pemahaman orang tua tentang pentingnya pendidikan parenting.

“Serta peningkatan keterampilan orang tua, peningkatan kualitas hubungan orang tua dan anak dan berkurangnya masalah perilaku anak,” jelas Susi.

Advertisement

Ketua PKK Kuningan itu lalu meminta orang tua lebih empati, menumbuhkan rasa percaya diri dan mengajarkan nilai nilai moral dan etika pada anak.

“Kemudian tips untuk guru ialah menerapkan pendidikan karakter dalam kurikulum, menjadi panutan dan membangun hubungan yang baik dengan siswa,” terangnya.

Acara di lanjutkan dengan sesi dialog dan tanya jawab yang di lakukan oleh seluruh peserta yang mengikutinya. ***

Continue Reading

Yang Lagi Trend