Connect with us

Umum

AWG Dorong Gerakan Boikot Produk Israel dari Pragmatis ke Ideologi Ekonomi

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.IDAqsa Working Group (AWG) menggelar webinar bertema ‘Gerakan Boikot Global, Strategi Melawan Penjajah Zionis Israel‘ dengan menghadirkan lima pembicara dari dalam dan luar negeri, Senin (27/05).

Yakni pembina AWG Agus Sudarmadji, Ketua BDS Indonesia M Syauqi Hafiz serta Aktivis Gerakan Boikot Global dari Yaman Hani Yahya dan Yordania Sharine Nafie.

Dalam webinar tersebut Wasekjen MUI Ikhsan Abdullah menyerukan untuk memboikot produk yang terafiliasi Israel.

Ia menilai carai itu adalah jihad untuk membantu Palestina sekaligus mengangkat produk buatan dalam negeri.

Gerakan boikot juga sebagai bentuk balas budi usai Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Advertisement

“Boikot adalah jihad kita untuk meningkatkan produk nasional ke permukaan,” katanya dalam webinar.

Dari beberapa kota besar yang di survei, lanjut Ikhsan, masyarakat dunia telah beralih dari produk pro Israelke produk nasional

Ia meminta seluruh pihak untuk menyegarkan ingatan kembali masyarakat Indonesia yang berutang budi kepada bangsa Palestina.

Hingga kini Palestina masih di jajah Israel dan mengalami genosida.

“Ini satu-satunya yang bisa kita lakukan. Karena kita tidak bisa mengirim tentara atau mengirim senjata,” kata Ikhsan.

Advertisement

Menurutnya, ada tiga hal yang harus di lakukan untuk terus menggelorakan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel.

Pertama, boikot adalah perintah ulama melalui Fatwa MUI No 83 tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.

Kedua, panduan daftar boikot nasional meski MUI tidak berwenang mempublikasikan daftar boikot.

Namun Ikhsan menjelaskan pihak lain juga bisa membuat daftar boikot sebagai panduan umat Islam untuk tak membeli produk terafiliasi Israel.

Ia mencontohkan Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) yang sudah mengeluarkan daftar boikot produk terafiliasi Israel.

Advertisement

Ketiga, respons tepat terhadap adanya upaya serangan balik dari produk terafiliasi Israel.

Saat ini para pengusaha produk inasional mulai aktif mendekat ke NU, Baznas dan MUI dengan mengklaim bahwa produknya tak terafiliasi Israel.

“Mereka sulit untuk mengatakan tak terafiliasi sebab mereka menyediakan berbagai kebutuhan zionis untuk melakukan genosida terhadap Palestina,” jelas Ikhsan.

Sikap tegas di tunjukkan Baznas yang menyatakan tak akan lagi menerima donasi dari produk-produk terafiliasi Israel.

Juga kasus Nadirsyah Hosen yang tak terima namanya di catut oleh Danone Indonesia.

Advertisement

Ketua BDS Israel di Indonesia M Syauki Hafiz, menyatakan kunci keberhasilan boikot adalah membuat takut Israel.

“Aksi-aksi di AS di takuti Israel karena salah satu tuntutan utama adalah divestasi,” katanya.

Sementara itu, pembina AWG Agus Sudarmadji menilai adanya peluang ekonomi nasional tumbuh usai memboikot produk yang terafiliasi Israel.

“Kita dorong ini dari gerakan pragmatis menjadi ideologi ekonomi,” kata Agus.

Agus menilai ada gerakan besar di balik produk-produk terafiliasi Israel yaitu dengan mendanai suatu kejahatan internasional.

Advertisement

“Yang pada level tertentu merugikan umat Islam dan secara langsung atau tidak langsung telah ikut  membunuh saudara-saudara kita yang seiman,” katanya. ***

Continue Reading

Yang Lagi Trend