CIAYUMAJAKUNING.ID – Dinas Ketenegakerjaan, Koperasi Usaha Kecil Menegah (DK2KUKM) Kabupaten Majalengka bekerja sama dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo Bandung menggelar pelatihan digital.
Pelatihan berupa pemasaran usaha pada ekositem digital dan launcing ‘Sibeunteur Geulis’ yang bertempat di Hotel Fieris Kertajati, Selasa (06/08).
Kegiatan yang bertujuan guna meningkatkan pemasaran secara digital tersebut di ikuti sebanyak 160 pelaku UKM yang di laksanakan selama tiga hari.
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi yang turut hadir mengatakan pelatihan juga memfasilitasi pembuatan gratis NIB (Nomer Induk Berusaha) bagi para pelaku UMKM.
“Dengan adannya pelayanan mobile keliling Sakocepat, saat ini sudah 13 ribu lebih pembuatan NIB yang di lakukan oleh DMPTS,” ujarnya.
Pihaknya menargetkan pada akhir tahun ini 40 ribu pelaku UMKM Majalengka sudah memliki NIB.
Dedi menilai pemasaran UKM secara indeks digital di Majalengka masih kurang, hanya di angka 0.054,
“Hal ini mungkin karena peta pasarnya masih kurang,” ujarnya.
Sedangkan pertumbuhan pelaku UMKM tiap tahun terus meningkat,
Dari data tahun 2021 sebanyak 28.772 pelaku UKM dan pada tahun 2023 sebanyak 74.691 pelaku UKM.
Dedi berharap dengan adanya pelatihan pemasaran secara digital ini akan memberikan peluang besar kepada pada pengusaha terutama kaum milenial.
“Ekonomi masa depan harus benar-benar di topang dengan digitalisasi baik pemasaran, promosi dan branding, ” tuturnya.
Kepala BPSDMP Kominfo Bandung Nur Azizah mengatakan pelatihan pemasaran digital dasar merupakan pelatihan umum bagi calon pelaku UMKM.
Pelatihan di gelar, lanjutnya, dalam rangka mempersiapakan SDM yang unggul di era revolusi digitalisasi.
Dalam pelatihan pemasaran digital dasar mempelajari tentang dasar kewirausahaan dan pengenalan terhadap pemasaran baik konsep, praktek dan diskusi kelompok.
Sementara itu, Kepala DK2UKM Majalengka Arif Daryana mengatakan aplikasi Sibeunteur Geulis memberikan kemudahan pada pelaku UKM.
Sibeunteur Geulis merupakan aplikasi berbasis website yang memudahkan para pelaku UKM yang terdata di DK2KUKM sekaligus sarana mempromosikan usaha.
“Pada tahun ini kita akan mentargetkan 320 aplikasi website tersebut sehingga pelaku usaha bisa melakukan pemasaran secara digital,” pungkasnya. ***