Umum
Majalengka Siaga Darurat Ancaman Kekeringan dan Karhutla 2024
CIAYUMAJAKUNING,ID – Majalengka Berbicara (MABAR) volume ke-7 yang di gelar Diskominfo Majalengka bertema memperkuat mitigasi bencana dan ketahanan pangan dalam menghadapi ancaman kekeringan yang mengintai pada musim kemarau.
Kegiatan yang di adakan di Gedung Yudha Karya itu sekaligus menetapkan masa siaga darurat ancaman bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
MABAR tersebut menghadirkan narasumber dari BMKG, BPBD dan DKP3.
Kabid Ketahanan Pangan DKPPP H Ence mengatakan guna mengantisipasi kekeringan pihaknya membentuk posko penanggulangan kekeringan.
“Posko tersebut melibatkan stakeholder terkait mulai dari penyuluh pertanian dan BPBD,” terangnya,
Pihaknya juga menyebar tim khusus di 26 kecamatan se-Kabupaten Majalengka guna memperkuat ketahanan pangan selama musim kemarau.
Posko tersebut di siapkan guna memonitor penggunaan air embung yang menjadi sumber utama dalam pengairan areal persawahan di Kabupaten Majalengka.
“Sehingga air embung tersebut di gunakan seefektif mungkin untuk kebutuhan pertanian,” jelas Ence.
DKPPP Majalengka juga menyalurkan 107 unit pompa air kepada para petani yang di gunakan untuk mengaliri air ke areal pertanian.
Pihaknya juga telah mengajukan permohonan bantuan pompa air sebanyak 543 unit ke Kementerian Pertanian guna mencapai standar aman ketahanan pangan.
DKPPP Majalengka mencatat hingga Juli 2024 sebanyak 1098 hektare lahan mengalami kekeringan.
“Pada 2023, lahan pertanian di Majalengka yang mengalami kekeringan mencapai 1196 hektare dan tahun ini ada penurunan sekitar 98 hektare,” jelas Ence.
Untuk pompa, apabila jarak sumber airnya dari areal persawahan agak jauh di siapkan berkapasitas besar sehingga lebih maksimal dalam mengairi tanaman.
Sementara itu, Plt Kalak BPBD Majalengka Rachmat Kartono mengatakan masa siaga ancaman bencana kekeringan, karhutla dapat di perpanjang atau di perpendek.
“Bahkan di naikkan statusnya sesuai kebutuhan penyelenggaraan penanganan darurat bencana di lapangan,” terangnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi guna menghadapi potensi bencana selama musim kemarau di Majalengka.
BPBD Majalengka membagi tiga langkah mulai dari fase siaga darurat, tanggap darurat dan fase pemulihan..
Dalam fase siaga darurat, BPBD Majalengka memetakan daerah rawan kekeringan kemudian menginformasikan hingga mengedukasi masyarakatnya.
Di fase tanggap darurat, BPBD Majalengka akan mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat di wilayah terdampak kekeringan, termasuk perbaikan sarananya.
Pada fase pemulihan, pihaknya akan memetakan sumber mata air dan muka air tanah hingga membangun sistem penyediaan air minum.
“Masa puncak musim kemarau di Majalengka terjadi pada Juli – Agustus 2024 dan memprediksi dampaknya tak separah tahun lalu,” kata prakirawan BMKG Kertajati M. Syifa’ul Fuad.
Prediksi tersebut, lanjutnya, di pengaruhi fenomena La Nina sehingga musim kemarau tahun ini cenderung menjadi kemarau basah.
Hal tersebut di pengaruhi curah hujan yang masih turun meski intesitasnya tergolong rendah.
“Dampak La Nina ini di prediksi berlangsung hingga Oktober 2024 yang merupakan masa pancaroba ke musim hujan,” pungkas Fuad. ***
- Teknologi2 tahun ago
SamFW Tool 4.0 Tool Gratis FRP Samsung Cukup Satu Klik
- legal2 tahun ago
Dimana Ada Proyek Wajib Ada Papan Proyek, Ini Dasar Hukumnya
- Umum1 minggu ago
Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Cirebon Hadirkan Solusi bagi Masyarakat
- Lifestyle1 minggu ago
Program Pembangunan Pemkab Cirebon Diminta Sesuai Kebutuhan Penyandang Disabilitas
- Umum1 minggu ago
Viral di Medsos, Oknum Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Budaya1 minggu ago
Tradisi Memitu Indramayu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
- Ekbis2 minggu ago
Serikat Buruh Cirebon Timur Temui Pj Bupati Bahas Regulasi Upah Minimum
- Ekbis1 minggu ago
Kuningan Diganjar Penghargaan Pinunjul Award 2024 dari BI Jabar