Connect with us

    Ekbis

    Kisah Pengrajin di Pantai Baro Gebang Cirebon Hasilkan Ikan Teri Asin Berkualitas

    Published

    on

    CIAYUMAJAKUNING.ID – Aroma asin khas laut tercium semerbak saat melintasi Pasar Ikan Gebang di wilayah pantura Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Di sebelah utara pasar tersembunyi Pantai Baro.

    Pantai Baro Gebang menjadi saksi bisu kehidupan para nelayan dan menjadikannya sebagai rumah.

    Usai matahari terbit, perahu para nelayan kembali dari laut dengan membawa hasil tangkapan.

    Ikan teri menjadi primadona hasil laut yang kemudian di proses mengikuti tradisi yang telah di wariskan turun-temurun.

    Udin, salah satu pengrajin ikan asin mengaku telah lima tahun terakhir mengabdikan dirinya pada produksi ikan teri asin.

    Advertisement

    Ayah dari tiga anak ini terlihat telaten mengawasi proses penjemuran ikan teri, sebuah tahap krusial yang akan menentukan kualitas produk.

    “Ikan teri ini saya dapatkan dari nelayan sini, tapi kalau permintaan banyak saya juga ngambil ikan terinya dari daerah Jawa Tengah,” ungkap Udin, Rabu (21/08).

    Ia mengaku produk ikan teri asin buatannya yang gurih dan renyah tersebar hingga ke Jakarta dan Palembang terutama jelang Lebaran dan Natal.

    Proses pembuatan ikan asin. (Pemkab Cirebon)

    Udin mengaku pembuatan ikan teri asin di lalui dengan proses panjang yang membutuhkan ketelitian dan keahlian khusus.

    “Mulai dari pemilihan ikan yang berkualitas, proses penggaraman hingga penjemuran yang harus pas, semua itu butuh keahlian khusus,” ujarnya.

    Perebusan ikan teri sendiri memakan waktu tiga hingga empat jam dengan di ikuti dengan proses penggaraman yang menjadi kunci kelezatan.

    Advertisement

    Setelah itu, ikan teri di tiriskan dan di jemur di bawah sinar matahari hingga kering sempurna sehingga cuaca menjadi faktor yang sangat menentukan.

    “Kalau cuaca panas penjemuran cukup setengah hari, tapi kalau tak mendukung, bisa memakan waktu lebih lama dan kualitasnya bisa menurun,” kata Udin.

    Ia mengaku industri ikan teri asin saat ini mengalami penurunan dari Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp33 ribu.

    Penurunan harga ini di picu oleh melimpahnya pasokan ikan teri dari luar Pulau Jawa yang menyebabkan persaingan semakin ketat.

    Meski begitu, bagi warga Pantai Baro, produksi ikan teri asin tetap menjadi sumber penghidupan yang tidak tergantikan.

    Advertisement

    Industri ini juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar yang bekerja sambil tetap bisa mengurus keluarga. ***

    Continue Reading

    Yang Lagi Trend