CIAYUMAJAKUNING.ID – Supervisor World Bank mengunjungi Kabupaten Indramayu terkait program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
Melalui program ISWMP, Indramayu akan memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Pecuk seluas 1,3 hektar di Kecamatan Sindang.
TPST Pecuk akan menghasilkan Refuse Derived Fuel (RDF) yaitu bahan bakar untuk industri yang bersumber dari sampah.
Sekda Indramayu Aep Surahman menjelaskan pembangunan TPST Pecuk posisinya bersebelahan dengan TPA Pecuk.
TPST Pecuk akan mampu menampung sampah dengan kapasitas sebanyak 300 ton per hari sedangkan produksi RDF sekitar 40-50 persen.
“Sudah ada perusahaan yang siap menampungnya yakni PT. Indocement,” katanya saat menerima kunjungan supervisi Bank Dunia, Kamis (12/09).
Aep menambahkan pembangunan TPST Pecuk menggunakan anggaran sekitar Rp116 miliar yang bersumber dari dari pemerintah pusat dan World Bank.
“Kehadiran TPST Pecuk menjadi pemantik supaya tata kelola sampah semakin baik,” ujarnya.
Sementara itu Plt Kepala DLH Indramayu Edi Umaedi optimistis dengan pembangunan TPST Pecuk pengelolaan sampah bisa di lakukan dari hulu hingga hilir.
“Pembangunan TPST Pecuk telah di buat Perbup yang di tuangkan dalam Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RIPS) dan pendirian BLUD,” ujarnya. ***