CIAYUMAJAKUNING.ID – Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi menerima dana insentif fiskal dari Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin sebesar Rp 6.019.135.000,- sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan dalam penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting.
Pemberian insentif fiskal ini tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan Ri Nomor 353 Tahun 2024 tentang Rincian Alokasi Insentif Fiskal Tahun Anggaran 2024.
Dedi mengatakan Pemkab Majalengka konsisten melaksanakan strategi pengurangan kemiskinan ekstrem.
“Saya juga mengajak untuk mengoptimalkan intervensi spesifik kantong-kantong kemiskinan dan stunting,” sambungya” usai menerimanya Jakarta, Rabu (18/09).
Langkah konkret yang di lakukan Pemkab Majalengka yakni mulai dari gelar pangan murah, rutilahu, BLT mitigasi el nino, PKH dan BPNT.
Serta bantuan pangan cadangan beras pemerintah, CSR, subsidi sembako murah, bantuan keuangan bersifat khusus Jamsostek.
Selain itu, pihaknya juga memberikan beasiswa bagi siswa miskin berupa bantuan peralatan dan perlengkapan sekolah dan iuran Jaminan Kesehatan (PBI).
”Kami juga menyiapkan anggaran penanggulangan kemiskinan di APBD 2024 yang totalnya mencapai Rp 424.023.938.000.,” tambah Dedi.
Tahun ini, Pemkab Majalengka juga menyiapkan berbagai strategi untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem.
Pemkab Majalengka juga berkolaborasi dengan IPDN untuk menerjunkan ratusan praja dalam rangka verifikasi dan validasi data warga miskin.
Hasilnya, jumlah warga miskin yang semula 50.058 kepala keluarga (KK) turun menjadi 37244 KK.
Data tersebut akan di sinkronkan dengan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2023 yang menjadi acuan praja IPDN melaksanakan verval.
Sementara itu, dalam menekan angka stunting Pemkab Majalengka meluncurkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal.
Hal ini di lakukan untuk meningkatkan gizi masyarakat dan mendukung produk lokal.
Program tersebut menyediakan makanan sehat bagi ibu hamil, menyusui dan balita dengan bahan pangan.
Angka stunting di Majalengka pada tahun 2023 menurun jadi 3,12 persen atau 2.465 balita stunting dari jumlah total balita yang di ukur 79.101 balita.
“Kami berharap, berbagai langkah yang disiapkan pemerintah daerah dapat menekan kasus stunting di Kabupaten Majalengka,” jelas Dedi. ***