Connect with us

Budaya

Tak Diperjualbelikan, Al Quran Terjemahan Bahasa Cirebon Diluncurkan

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Merupakan hasil kerja sama Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan Manajemen Organisasi Balitbang dan Diklat Kemenag RI dan LP2M UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Al Qur’an terjemahan Bahasa Cirebon di luncurkan di kantor BI Cirebon.

Pj Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi yang turut hadir mengatakan pihaknya berkomitmen dalam mendukung pelestarian bahasa daerah.

“Melalui pendekatan dakwah berbasis kearifan lokal,” imbuhnya, Selasa (29/10).

Penyusunan Al Qur’an terjemahan Bahasa Cirebon di lakukan selama tiga tahun sejak tahun 2021 hingga 2023.

Menurut Agus terjemahan Al Quran tak hanya sebagai dakwah dengan pendekatan kultural namun juga langkah nyata dalam konservasi Basa Cerbon.

Basa Cerbon merupakan bahasa daerah terbesar kedua di Jawa Barat setelah Sunda.

Penutur yang Basa Cerbon berjumlah 6 juta orang yang tersebar di wilayah Ciayumajakuning hingga Karawang.

“Jumlah ini merupakan potensi besar dalam menjaga warisan budaya dan identitas Cirebon,” katanya.

Langkah ini juga memberikan pemahaman Agama Islam yang lebih mendalam mengenalkan bahasa ibu sejak dini.

Terjemahan ini juga hadir sebagai medium dakwah yang akurat sekaligus sebagai bentuk apresiasi terhadap identitas budaya lokal.

Ketua Pelaksana Penerjemahan Al-Quran Bahasa Cirebon Ahmad Yani mengatakan tujuan terjemahan yakni membumikan Al Quran melalui pendekatan kultural.

“Ini juga merupakan langkah pelestarian terhadap bahasa yang terancam punah di tengah arus budaya global,” jelasnya.

Proses penerjemahan melibatkan berbagai pihak termasuk akademisi, ahli Al-Quran dan budayawan lokal.

Di antaranya alm R Bambang Irianto, Ahmad Opan Sapari Hasyim dan Eva Nur Arovah.

Validasi terjemahan di lakukan oleh ulama dari pondok pesantren di Kabupaten dan Kota Cirebon serta budayawan setempat.

Al Qur’an terjemahan Basa Cerbon telah di cetak sebanyak 300 eksemplar dan tersedia dalam bentuk aplikasi digital yang mendukung 10 bahasa daerah.

Ahmad Yani berharap baik Pemkot dan Pemkab Cirebon dapat mendukung penggandaan Al Qur’an.

“Terjemahan ini dapat di gunakan dalam berbagai kegiatan baik formal maupun informal dan tidak di perjualbelikan,” tutupnya. ***

Continue Reading

Yang Lagi Trend