Polemik Keaslian Ijazah Jokowi, Kagama Cirebon Singgung Anies dan Ganjar

CIAYUMAJAKUNING.ID – Ahli Forensik Digital Rismon Hasiholan meminta supaya seluruh alumni Universitas Gajah Mada (UGM) mulai angkatan 80-an untuk berani bersuara menanggapi polemik terkait keaslian ijazah Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu ia sampaikan saat menggelar jumpa pers di Sekertariat Kagama Cirebon Jl Brigjen Dharsono, Kabupaten Cirebon.

Rismon menilai jika benar seharusnya polemik terkait keaslian ijazah Jokowi tidak harus berliku-liku seperti sekarang ini.

“Jokowi harus bangga ini loh ijasah UGM saya dan tunjukkan kepada wartawan, sesederhana itu sebenarnya,” tuturnya, Rabu (23/04).

Tapi dengan mengulur-ulur waktu, lanjut Rismon, maka polemik ini tidak akan pernah tuntas.

Advertisement

Ia pun menyatakan siap di panggil jika dirinya menjadi salah satu dari empat orang yang di laporkan Jokowi ke Bareskrim Polri.

“Nama-namanya di laporkan itukan belum dirilis, kan?” ujar  Rismon.

Ia pun berprinsip sepanjang pada kebenaran ilmiah yang di pegang, tidak satu milimeter pun ia akan akan lari.

“Kalau pun tuduhan pencemaran nama baik, ya silahkan, analisa ilmiah saya bisa di pertanggungjawabkan bahkan di uji coba oleh orang lain,” ucap Rismon.

Sementara itu, Ketua Kagama Cirebon Heru Subagia mengatakan secara institusi pihaknya tetap kritis terhadap polemik terkait keaslian ijazah Jokowi.

Advertisement

“Secara institusi Kagama Cirebon menjadi buldozer transparansi yang notabenenya Pak Jokowi adalah alumni UGM,” tuturnya.

Heru menambahkan sebetulnya pihaknya berniat ingin membela Jokowi untuk bisa membuktikan dengan menunjukkan langsung ke publik.

Namun sayang, ia menilai alumni UGM kurang mendapatkan dukungan maksimal dari pihak UGM.

Heru menyebut kepedulian, kepekaan alumni UGM saat ini ini mengalami distorsi.

“Artinya ada beberapa hal mungkin sudah bosen, tak peduli, mungkin juga sudah terafiliasi dukungan sebelumnya atau menganggap kita musuh,” terangnya.

Advertisement

Heru juga meminta kepada Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang merupakan alumni UGM untuk tidak tinggal diam dalam menyikapi polemik ini. ***