Connect with us

Ekbis

Mengambil Alih Kendali dari Krisis: Bagaimana Kevin Temukan Arah Hidup Lewat Saham

Published

on

Kevin Jonathan Pandjaitan tak pernah membayangkan bahwa titik balik hidupnya justru akan datang dari kelelahan, krisis, dan kehilangan arah. Tapi justru dari situ, ia menemukan satu hal yang selama ini tak ia miliki: kendali atas hidupnya sendiri.
Bukan karena ia tiba-tiba punya banyak uang. Akan tetapi, karena ia memutuskan untuk berhenti dari hidup kantoran yang menyesakkan dan berani memulai satu langkah baru: investasi saham.

Ketika Hidup Terasa Dipinjamkan

Lahir di Medan, Kevin adalah lulusan teknik sipil yang kemudian mengambil gelar magister di bidang administrasi bisnis. Seperti banyak anak muda ambisius lainnya, ia masuk dunia kerja dengan tekad kuat. Tapi realitasnya keras.

“Pernah saya kerja sampai jam 6 pagi, lalu jam 9 harus rapat lagi. Rasanya seperti hidup saya bukan milik saya sendiri,” kisahnya mengenang masa ia bekerja kantoran.

Rutinitas kerja membuatnya sadar: jika terus seperti ini, bagaimana ia punya ruang untuk tumbuh dan bahkan membangun masa depan? Sementara gajinya juga tidak naik signifikan, hanya cukup untuk melalui hari ke hari selama satu bulan ke depan.

Dari sana, perlahan Kevin mempelajari konsep investasi dan bagaimana investasi menjadi kunci pengaman masa depannya.

Advertisement

Saham Bukan Soal Kaya Cepat, Tapi Soal Arah

Inspirasi datang dari sosok Warren Buffett. Bukan soal hartanya, tapi cara berpikirnya. Buffett memandang saham sebagai kepemilikan bisnis. Dari situ, Kevin mulai belajar. Ia menabung dan membangun portofolio pertama.

Akan tetapi, perjalanan Kevin berinvestasi jauh dari mulus. Pandemi COVID-19 menghantam. Nilai portofolionya anjlok dan modal puluhan juta raib tak bersisa.

Namun, saat itulah kesadarannya tumbuh. Ia berhenti menyalahkan pasar, dan mulai mengevaluasi pendekatannya sendiri. Ia belajar lebih dalam soal value investing, memperbaiki cara riset, dan yang paling penting: mengasah emosi.

Dari Penyintas Jadi Penggerak

Kevin tidak sekadar bangkit, tetapi ia berkembang semakin baik. Dari hasil belajarnya, Kevin menemukan strategi dan pendekatan-pendakatan baru yang memudahkan investasinya. Dan ketika strategi ini telah teruji, ia tak ingin menyimpannya sendiri.

Panggilan jiwanya sebagai pengajar mendorongnya untuk membangun platform edukasi mengenai saham. Kevin menemukan secercah jalan untuk mengejar passion yang selama terpendam dalam batinnya. Ia resign dari kantornya dan banting stir untuk menekuni pilihan baru ini.

Advertisement

“Saya selalu suka mengajar. Bahkan sejak kuliah saya sudah jadi asdos. Ada kepuasan saat orang lain bisa paham karena kita bantu menjelaskannya,” cerita Kevin mengenai impiannya mengajar.

Kini, ia menjadi mentor aktif di Fundamental Hack x Jago Saham. Ia bukan hanya membagikan strategi investasi, tapi juga cara berpikir jernih dan rasional dalam menghadapi pasar.

Membangun Ruang Bertumbuh

Lewat komunitas ini, Kevin merancang ekosistem belajar yang ramah untuk siapa pun yang ingin memperbaiki kondisi keuangannya lewat investasi saham:

1. One Day Workshop: pelatihan intensif cara kerja pasar saham & teknik analisis

2. Monthly Market Insight: update pasar setiap bulan

Advertisement

3. Quarterly Stock Picks: rekomendasi saham berkualitas berbasis fundamental setiap 4 bulan

4. Private Consultation: sesi 1-on-1 untuk strategi personal

5. VIP Group: komunitas belajar yang suportif dan aktif

Besar harapan Kevin, ruang belajar ini menjadi titik mula bagi banyak investor lainnya untuk memperbaiki hidup mereka, melek finansial, dan tentunya menjamin masa depan yang lebih baik.

Investasi Adalah Jalan Pulang

Banyak orang berpikir bahwa investasi adalah alat untuk jadi kaya. Lain halnya bagi Kevin, investasi adalah cara untuk kembali ke diri sendiri. Untuk kembali punya waktu, pilihan, dan kendali. Ia dapat memilih jalan hidup yang selaras dengan panggilan jiwanya dan tanpa henti memberikan inspirasi bagi sekitar.

Advertisement

Ia percaya, semua orang bisa mulai dari satu langkah kecil. Asal punya kemauan untuk belajar, dan keberanian untuk mengakui kesalahan.

“Saya percaya, hidup yang pelan tapi sadar jauh lebih baik daripada cepat tapi kosong,” pungkasnya dalam wawancara dokumenter bersama YouTube Sekali Seumur Hidup.

Di dunia yang makin bising dengan janji-janji untung instan, Kevin memilih jalan sunyi: berpikir pelan, bertindak dalam, dan terus belajar.

Dan dari situlah semuanya bermula kembali.

Advertisement

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Continue Reading

Yang Lagi Trend