Sineas RW Kota Cirebon Unjuk Gigi, Kang Hero Sebut Bisa Mendunia

CIAYUMAJAKUNING.ID – Semarak kreativitas warga menggelora di Kota Cirebon dalam perhelatan Festival Milm Kampung 2025 yang digelar Sabtu malam, 14 Juni 2025, di Jalan Kantor depan Vihara Dewi Welas Asih. Festival tahunan yang kini memasuki edisi keempat itu kembali menyedot perhatian publik, termasuk dari tokoh nasional asal Cirebon, Herman Khaeron, anggota DPR RI sekaligus Sekjen Partai Demokrat yang memberikan apresiasi tinggi atas gelaran tersebut.

Menurut Kang Hero, sapaan akrabnya, Festival Milm Kampung adalah wujud nyata bagaimana masyarakat akar rumput di level RW mampu menyuarakan kegelisahan, harapan, dan semangat mereka lewat medium film. Ia menyebut festival ini sebagai bentuk dokumentasi sosial yang unik dan bisa menjadi karya sinematografi yang mendunia.

“Mungkin banyak orang tidak pernah terpikir membuat film dokumenter tentang kampungnya sendiri. Tapi di tangan para sineas kampung ini, realitas sosial diangkat dengan begitu kreatif dan menyentuh. Ini berpotensi viral dan bisa jadi pintu gerbang bagi dunia untuk mengenal Cirebon,” ujarnya, Minggu (15/6/2025).

Mengangkat tema “Kampung Bocahe Kita” dan “Kampung Layak Anak”, festival tahun ini menampilkan 17 film pendek hasil karya warga dari 17 RW di Kota Cirebon. Setiap film menyoroti isu-isu anak, keamanan lingkungan, dan cita-cita masyarakat menciptakan kampung yang bersih dari narkoba dan ancaman sosial lainnya.

Kang Hero menilai festival ini bukan hanya ajang berkesenian, tetapi juga sarana edukasi dan pemberdayaan warga. Ia pun menantang penggagas festival, Dedi Kampleng, untuk mengadakan Festival Milm Kampung 2026 dengan skala lebih luas dan tema yang lebih historis.

Advertisement

“Saya tantang tahun depan digelar dengan tema Babad Tanah Leluhur. Ini akan menarik karena kita bisa mengangkat kejayaan masa lalu Cirebon dan nilai-nilai pluralisme yang dijaga hingga hari ini,” tambahnya.

Ajang Kreativitas Anak Kampung, Dapat Apresiasi Kemenparekraf

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenparekraf, Agustini Rahayu, juga hadir dan memberikan apresiasi tinggi. Ia menyoroti keterlibatan anak-anak dalam proses produksi hingga malam penganugerahan sebagai hal yang luar biasa.

“Keren sekali, anak-anak bukan hanya jadi penonton tapi juga aktor utama dalam kegiatan ini. Mereka dilibatkan dalam produksi film, menjadi panitia, bahkan tampil di panggung. Ini akan membentuk karakter dan semangat berkarya sejak dini, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah,” ungkapnya.

Dedi Kampleng, penggagas festival sekaligus Ketua Majelis Seni dan Tradisi (MESTI) Kota Cirebon, mengungkapkan kebanggaannya atas peningkatan kualitas film tahun ini. Menurutnya, masyarakat kini lebih peka menggunakan “metodologi rasa” dalam menggambarkan kehidupan kampungnya melalui sinema.

Advertisement

“Saya bangga dengan karya-karya yang lahir dari kampung-kampung. Mereka bisa menggambarkan realitas sosial dengan sinematografi yang keren. Ini bukan hanya hiburan, tapi dokumentasi sosial yang penuh makna,” ujarnya.

Dedi juga menyampaikan bahwa meskipun dukungan dari pemerintah penting, ia dan tim penyelenggara memilih untuk terus melangkah meski dengan keterbatasan.

“Kalau terlalu berharap pada pemerintah, bisa jadi kecewa. Yang penting, kami punya tujuan yang sama membangun peradaban. Dan kami sangat mengapresiasi Kang Herman Khaeron yang sejak awal hadir dan mendukung penuh kegiatan ini. Ini bukti nyata kepedulian seorang wakil rakyat. The real Hero, kesuwun pisan Kang Herman!” pungkasnya.