Connect with us

Umum

Persatuan Kaum Muslimin Solusi Penjajahan Palestina dan Negeri Islam Lainnya

Published

on

CIAYUMAJAKUNING.ID – Derita kaum muslimin Gaza sampai saat ini belum usai. Anak anak, wanita dan kaum lemah tetap menjadi sasaran rudal yang berjatuhan.

Berbagai Negara Islam masih tetap saja diam, pun dengan lembaga perdamaian dunia yang di komandoi PBB diam tak memberikan solusi.

Aksi-aksi besar di penjuru dunia bahkan hingga long march tembus perbatasan Gaza tak mampu membuka blokade untuk sekedar penyaluran bantuan.

Semua permasalahan yang terjadi tak lepas dari Perjanjian Sykes Picot 1916, kesepakatan rahasia antara negara negara penjajah.

Saat itu, Inggris (di wakili Mark Sykes) dan Prancis (di wakili Francois Georges-Picot) dengan persetujuan Rusia dan di latarbelakangi oleh Perang Dunia 1.

Advertisement

Motif utamanya, pertama, kekhilafahan Utsmaniyah.

Negara-negara Eropa memandang khilafah adalah penghalang ambisi penjajah di Timur Tengah dan dunia Islam.

Kedua, untuk menguasai wilayah strategis dan sumber daya di dunia Islam.

Ketiga, mencegah dunia Islam untuk bersatu dengan membagi wilayah kaum Muslimin menjadi negara negara kecil di bawah kendali asing.

Dari situlah perjalanan Sykes Picot sukses membuat kaum Muslimin lemah hingga mempunyai efek jangka panjangnya sampai saat ini.

Advertisement

Mulanya kaum Muslimin satu yang di pimpin Khalifah kini terpecah-belah menjadi lebih dari 50 negara seperti Arab Saudi, Qatar, Irak, Yordania dan Mesir.

Negara bangsa ini tiba-tiba menjadi sesuatu yang di anggap ‘sakral’ dan mampu menumpulkan solidaritas kaum Muslimin.

Termasuk derita Muslimin Palestina lewat Deklarasi Balfour, satu tahun setelah perjanjian Sykes Picot.

Balfour adalah pernyataan publik yang di keluarkan pemerintah Inggris (1917) yang mendukung pendirian ‘rumah nasional Bangsa Yahudi’ di Palestina.

Deklarasi ini di sampaikan melalui surat dari Menlu Inggris Arthur James Balfour kepada Lord Rothschild.

Advertisement

Hal ini di anggap sebagai langkah awal bagi pembentukan negara Israel di wilayah Palestina.

 

Urgensi Persatuan Kaum Muslimin dalam Satu Kepemimpinan

Allah menyampaikan dalam QS Al Hujurat: 10 bahwa orang Mukmin bersaudara, dalam QS Al Maidah: 44 tentang kewajiban hukum Islam secara menyeluruh.

Islam bisa di tegakkan secara sempurna dari bangun tidur hingga bangun negara seperti yang Rasulullah contohkan.

Advertisement

Yakni Saat Rasulullah mendirikan negara Islam pertama kali di Madinah dan berlanjut oleh Khalifah-Khalifah setelahnya.

Di mana seluruh kaum Muslimin bersatu dalam satu kepemimpinan dan di atur oleh Islam.

Hanya negara Islam di komandoi Khalifah yang mampu menggerakkan kekuatan nyata umat Islam.

Seperti ketika Khalifah Al Mutashim Billah mengerahkan tentara hanya untuk membela kehormatan seorang Muslimah yang di ganggu Romawi.

Bahkan tak tanggung-tanggung, tentara yang di kerahkan jumlahnya tak putus dari istana Khalifah Baghdad Irak sampai Ammuriyah (Ankara Turki).

Advertisement

Itu untuk membela satu orang saja, bagaimana untuk saudara kita Palestina tentu akan jauh lebih besar.

Negara Islam akan memiliki gabungan militer dunia Islam, sumber daya alam yang melimpah tanpa di kuasai asing.

Serta negara memiliki otoritas syar’i untuk memutuskan jihad dalam rangka membela kaum Muslimin, khususnya Palestina.

Negara Islam pun akan melepaskan ketergantungannya pada kekuatan asing seperti AS, China, PBB, Rusia dan Uni Eropa.

Mereka semua merupakan penjajah yang tidak pernah berpihak kepada Islam dan Kaum Muslimin.

Advertisement

Insya Allah kaum Muslimin tidak kekurangan orang pintar untuk kemajuan negaranya.

Terakhir, dengan kita bersatu dalam satu kepemimpinan dan kita menerapkan Islam dari hulu ke hilir, dari A sampai Z.

Semoga Allah limpahkan keberkahan, semoga Allah Ridha menjadikan ummat ini kembali menjadi ummat terbaik.

Dan penjajahan di Negeri Palestina dan lainnya akan sangat dengan mudah di hilangkan, insya Allah. Wallahu a’lam bis-sawaab…

Oleh: Elis Irma Ratnasari

Advertisement
Continue Reading

Yang Lagi Trend